Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk. nmemutuskan untuk membagikan dividen sebanyak Rp312 miliar atau 30% dari total laba bersih perseroan pada tahun lalu yang senilai Rp1,04 triliun.
Direktur Utama PT Bank Bukopin, Tbk Glen Glenardi mengungkapkan sebesar 70% dari laba bersih Perseroan disepakati untuk dialokasikan sebagai laba ditahan.
“Kami bersyukur di tengah tantangan kondisi makroekonomi, Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang menggembirakan,” ujarnya seusai RUPST, Selasa (9/5/2017).
Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 15,14% menjadi Rp1,4 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya Rp1,09 triliun.
Untuk laba bersih, perseroan mencatatkan kenaikan sebesar 13,1% menjadi Rp1,04 triliun. Pencapaian laba bersih perseroan pada tahun lalu itu didukung pertumbuhan kredit sebesar 9,74% menjadi Rp72,5 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,12% menjadi Rp83,9 triliun.
Pendapatan operasional lainnya (fee based income) Perseroan pada periode yang sama tumbuh 16,58% menjadi Rp1,4 triliun. Dari sisi kualitas kredit, posisi NPL Net berada di kisaran 2,79%. Posisi CAR hingga akhir tahun 2016 sebesar 15,03%.
Pertumbuhan DPK pada tahun 2016 didorong oleh kenaikan deposito sebesar 7,63% menjadi Rp55,2 triliun dan CASA sebesar 15,25% menjadi Rp28,6 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan kredit Bank Bukopin didukung oleh sektor ritel yang terdiri dari segmen mikro, UKM, dan konsumer. Total kredit ritel yang disalurkan, segmen Mikro tumbuh sebesar 26,11%, segmen UKM sebesar 9,41%, dan segmen konsumer sebesar 10,78% secara year-on-year.
Pada periode yang sama, penyaluran kredit Komersial Bank Bukopin tumbuh sebesar 4,42%.
Dengan pencapaian tersebut, asset Perseroan per 31 Desember 2016 mencapai Rp105,4 triliun, meningkat 11,70% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.