Bisnis.com, JAKARTA-- Asosiasi Asuransi Jiwa Malaysia atau LIAM menargetkan pertumbuhan satu digit pada perolehan premi bisnis baru industri asuransi jiwa di tahun 2017.
Presiden LIAM Toi See Jong mengatakan kinerja positif ini terutama didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di negara ini, lapor Bernama.
"Produk domestik bruto Malaysia diperkirakan akan mencapai antara 4,3% dan 4,9% tahun ini. Jadi, industri asuransi jiwa akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi negara tersebut, "katanya seperti yang dikutip dalam Asia Insurance Review, Minggu(6/8/2017).
Tahun lalu, premi bisnis baru di industri ini naik 6,9% year-on-year menjadi MYR9,75 juta (US $ 2,28 juta). Mr Toi mengatakan bahwa penerapan platform online oleh perusahaan asuransi, yang dimulai pada 1 Januari tahun ini juga akan membantu meningkatkan pertumbuhan industri.
Dia mengacu pada peraturan di bawah Kerangka Kerja Asuransi Jiwa dan Keluarga Takaful yang diperkenalkan oleh Bank Negara Malaysia, yang mengharuskan perusahaan asuransi untuk menawarkan produk perlindungan murni melalui jalur langsung tanpa komisi dari tahun 2017. Ini harus diikuti oleh penyakit kritis dan asuransi kesehatan dan medis / Produk takaful pada tanggal 1 Januari 2018.
Toi mencatat, bagaimanapun, kontribusi premi dari platform online masih kecil, karena platform tersebut masih dalam tahap awal implementasi.
Baca Juga
"Karena polis asuransi cukup kompleks, kami yakin agen masih memainkan peran penting dalam menjelaskan produk asuransi," tambahnya.
Dia menekankan bahwa berbagai program pendidikan dan promosi masih diperlukan untuk lebih meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat dan mengurangi kesenjangan perlindungan asuransi.
LIAM telah menargetkan untuk mencapai tingkat penetrasi asuransi jiwa sebesar 75% pada tahun 2020, dan saat ini mencapai sekitar 55%, dilaporkan Bernama.
http://www3.asiainsurancereview.com/News/View-NewsLetter-Article/id/39868/Type/Agent/-a-href-class-subcat-red-Malaysia-a-Positive-outlook-for-life-insurers-this-year
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
