Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Jenis Produk Reksa Dana

Bagi mereka yang memiliki modal besar, saham mungkin dapat menjadi pilihan. Namun, bagi mereka yang memiliki modal yang terbatas, tetapi ingin mendapatkan keuntungan yang hampir sama dengan yang ada di pasar sahamlikuid, return yang lumayan, dan produk yang beragamreksa dana dapat menjadi pilihan.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Beragam pilihan jenis investasi yang dapat Anda pilih sebagai jalan untuk merealisasikan cita – cita dan masa depan.

Bagi mereka yang memiliki modal besar, saham mungkin dapat menjadi pilihan. Namun, bagi mereka yang memiliki modal yang terbatas, tetapi ingin mendapatkan keuntungan yang hampir sama dengan yang ada di pasar saham—likuid, return yang lumayan, dan produk yang beragam—reksa dana dapat menjadi pilihan.

Dengan menempatkan dana di reksa dana, investor tidak perlu repot untuk mengelola portofolionya sendiri. Manajer investasi menjadi kepanjangan tangan dari investor yang akan mengolah modal, sehingga dapat memberikan return yang menarik.

Secara umum, reksa dana yang sering dijumpai adalah sebagai berikut.
1. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund)
Reksa dana ini menginvestasikan dana investornya ke instrumen pasar uang, seperti deposito, surat berharga, dan deposito yang periode jatuh temponya kurang dari setahun. Karena masanya lebih singkat, reksa dana ini dapat menjadi alternatif pengganti tabungan.

2. Reksa Dana Campuran (Balanced Fund)
Reksa dana Campuran adalah Reksa dana yang menginvestasikan dana investor ke instrumen saham, obligasi serta pasar uang. Reksa dana jenis ini cocok untuk investor moderat yang belum berani menghadapi risiko saham tetapi ingin mendapatkan return yang lebih besar dibandingkan dengan pasar uang.

3. Reksa Dana Saham (Equity Fund)
Seperti namanya, reksa dana jenis ini menyasar ekuitas di pasar modal. Setidaknya, komposisi saham yang ada dalam portofolio investasi ini mencapai 80% dari total. Karena pergerakan yang lebih volatil, reksa dana ini sebaiknya dilakukan untuk jangka waktu yang panjang, antara 5 – 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper