Bisnis.com,JAKARTA—Sektor industri asuransi di Asia diproyeksikan memiliki prospek stabil untuk pertumbuhan pada 2018.
Dilansir Insurance Asia News, Minggu (17/12/2017), lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menilai momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil di seluruh wilayah, yang dipimpin China, turut mendorong meningkatnya permintaan terhadap asuransi.
Moody’s dalam laporannya menyimpulkan pertumbuhan ekonomi yang baik dan demografi populasi yang menua telah memacu penjualan asuransi.
"Posisi solvabilitas perusahaan asuransi di seluruh Asia Pasifik tetap solid meski kebutuhan modal meningkat, sementara margin produk dan manajemen pertanggungjawaban aset membaik," kata Qian Zhu, Moody’s senior credit officer.
Dia mengatakan perusahaan asuransi juga menyesuaikan diri dengan suku bunga rendah dengan beralih ke produk yang kurang sensitif terhadap bunga dan meningkatkan alokasi mereka ke aset nontradisional yang menghasilkan lebih tinggi.
Meskipun untuk beberapa kasus, seperti asuransi jiwa dan properti di China yang menerapkan alternatif serupa menunjukkan peningkatan risiko aset.
Baca Juga
Investasi alternatif oleh perusahaan asuransi China juga memperkenalkan tambahan lapisan risiko kredit, sehingga melemahkan transparansi aset, stabilitas pengembalian dan profil likuiditas.
Selain itu, Moody's menambahkan bahwa adopsi teknologi yang lebih dalam akan mengubah model bisnis dan operasi industri, serta pengiriman produk asuransi.
Secara khusus, teknologi baru harus mempermudah proses klaim dan memperluas basis pelanggan dan saluran penjualan pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
