Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin Bidik Rp1,5 Triliun dari Kredit Mobil

PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan bahwa penyaluran pembiayaan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) tahun ini diharapkan mampu mencapai Rp1,5 triliun.
Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. menargetkan penyaluran pembiayaan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) tahun ini mampu mencapai Rp1,5 triliun.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengatakan bahwa target itu dipasang seiring telah terjalinnya sinergi antara PT Bank Bukopin Tbk., dengan perusahaan multifinance yang juga merupakan anak usahanya sendiri, yakni PT Bukopin Finance dalam kerjasama untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda empat.

"Dengan langkah ini, nilai atau volume kredit pemilikan mobil yang kita targetkan dapat mencapai Rp1 triliun - Rp1,5 triliun. Itu nanti gabungan, baik dari yang konvensional maupun syariah," tuturnya usai penandatanganan kerjasama antara PT Bank Bukopin Tbk dengan PT Bukopin Finance dan PT Bank Syariah Bukopin dengan PT Bukopin Finance, Senin (29/1).

Perjanjian kerjasama Bank Bukopin dengan Bukopin Finance ditandatangani oleh Didik Zaenal Faizin, Kepala Divisi Bisnis Area ll Jakarta Bank Bukopin dengan Tri Djoko Roesiono selaku Direktur Utama Bukopin Finance.

Sementara itu, perjanjian kerjasama Bank Syariah Bukopin dengan Bukopin Finance ditandatangani oleh Saidi Mulia Lubis selaku Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin dengan Tri Djoko Roesiono, Direktur Utama Bukopin Finance.

Prosesi disaksikan jajaran Direksi Bank Bukopin yaitu Dirut Eko Rachmansyah Gindo, Direktur Heri Purwanto, Direktur Adhi Brahmantya dan Direktur Rivan A. Purwantono.

Menurut Eko, kerjasama yang dilakukan demi mendorong peningkatan realisasi penyaluran kredit pemilikan mobil bagi Bank Bukopin tersebut, seiring masih besarnya ceruk pasar multifinance saat ini yang dapat digarap.

Pasalnya berdasarkan survei internal Bank Bukopin, bahwa peminat baru multifinance saat ini setiap bulan bisa mencapai Rp30 triliun atau total market selama setahun bisa mencapai sekitar Rp350 triliun - Rp400 triliun.

Sementara dari besarnya market tersebut, teridentifikasi bahwa sekitar 61% dari total pangsa pasar itu dikuasai oleh 10 besar perusahaan multifinance, di mana enam perusahaan diantaranya di back up oleh industri perbankan dan empat diantaranya di back up oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

"Nah kami sebagai perbankan ingin berpartisipasi dalam upaya pemberian kredit melalui multifinance tersebut dengan menjalin sinergi bersama anak usaha kami PT Bukopin Finance, serta Banyak Syariah Bukopin dengan Bukopin Finance," ujarnya.

Menurutnya dengan terjalinnya kerjasama tersebut, ke depan dalam pengajuan proses kredit pemilikan mobil (KPM) tidak ada lagi yang dilayani oleh Bank Bukopin dan Bank Syariah Bukopin secara langsung, namun akan dilayani seluruhnya oleh Bukopin Finance.

"Kerjasama dengan multifinance ini juga merupakan integrasi teknologi dengan menggunakan beberapa channel pembayaran yaitu virtual account, ATM, SMS banking dan juga mobile banking," ujarnya.

Pihaknya menambahkan bahwa selain kemudahan dalam pembayaran, kerjasama antara Bank Bukopin dengan Bukopin Finance tersebut didukung dengan aplikasi Manajemen Pengelolaan Joint Financing dan Channeling untuk kemudahan monitoring portfolio kredit.

"Lantas guna mengoptimalisasi kerjasama, Bank Bukopin juga akan mengimplementasikan mirroring system di kedua belah pihak," ujarnya.

Pihaknya menegaskan bahwa Kredit Pemilikan Mobil (KPM) akan menjadi salah satu ujung tombak penyaluran kredit Bank Bukopin di 2018, di mana tahun ini pertumbuhan kredit diharapkan mampu meningkatkan pada kisaran 5%-10%, di mana 60% diantaranya disumbang dari sektor retail.

Menurutnya selain kredit pemilikan mobil penumpang, kerjasama ini meliputi kredit kendaraan usaha. Kredit ini dapat diajukan oleh usaha perorangan atau Badan Usaha yang non Badan Hukum maupun Badan Hukum.

"Jangka waktu kredit sampai dengan 5 tahun dan plafon pinjaman hingga Rp10 miliar dan kendaraan yang dapat dipilih pun bervariasi mulai dari private car hingga commercial car," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper