Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat peningkatan total klaim dan manfaat yang dibayarkan pada kuartal IV 2017 ditopang dari peningkatan klaim nilai tebus atau surrender.
Mengacu data AAJI sepanjang 2017 yang dipaparkan akhir pekan lalu, total klaim dan manfaat yang dibayar hingga Desember 2017 sebesar Rp121,08 triliun atau meningkat 26,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp96,05 triliun.
Jika dirincikan, maka sekitar 55,6% dari realisasi tersebut merupakan klaim nilai tebus sebesar Rp67,28 triliun atau meningkat 28,6%. Klaim penarikan sebagian atau partial withdrawal juga meningkat 28,9% menjadi Rp17,49 triliun.
Ketua Bidang Best Practice AAJI Rianto Djojosugito menyampaikan, peningkatan klaim nilai tebus diperkirakan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.
"Selain itu, ada faktor yang sifatnya market, khususnya pada produk unit linked dan endowment," katanya sebagaimana dikutip Bisnis.com, Senin (19/3/2018).
Meski klaim nilai tebus meningkat hingga 28,6%, kata dia, ini sejalan dengan peningkatan premi baru produk unit linked melalui saluran distribusi bancassurance meningkat 25%-30% sepanjang tahun lalu.
"Klaim meningkat berkorelasi dengan peningkatan premi pada bancassurance," imbuhnya.
Hingga Desember 2017, klaim kesehatan juga tercatat meningkat 0,7% menjadi Rp9,35 triliun. Sebanyak 54,4% klaim kesehatan berasal dari produk asuransi kesehatan kumpulan. Adapun, sebanyak 45,6% lainnya berasal dari produk asuransi kesehatan perorangan. Peningkatan klaim kesehatan didorong meningkatnya klaim kesehatan perorangan sebesar 5,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
