Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTF Kantongi Offshore Loan US$168 Juta

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengantiongi pendanaan dari sindikasi internasional atau offshore loan senilai US$168 juta.
Karyawati melayani nasabah di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawati melayani nasabah di kantor Mandiri Tunas Finance, Jakarta./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengantiongi pendanaan dari sindikasi internasional atau offshore loan senilai US$168 juta.

Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi mengatakan offshore loan tersebut didapat dari perbankan Jepang, atau disebut dengan Samurai Loan. 

"Kami sudah closing samurai loan dari perbankan Jepang dengan nilai USD 168 juta," kata Arya kepada Bisnis pada Kamis (3/5/2018).

Sebelumnya, jumlah yang awalnya dibidik yakni minimal US$100 juta. Tahun lalu MTF pun berhasil menjaring US$200 juta dari pinjaman luar negeri, antara lain dari perbankan Singapura, Taiwan, dan Jepang.

Namun, tahun ini pihaknya hanya akan fokus pada perbankan Jepang, karena tingkat suku bunga di Negeri Matahari Terbit itu relatif rendah.

Arya melanjutkan pihaknya membuka peluang jumlah tersebut bertambah pada semester II/2018 bergantung pada faktor internal dan eksternal.

Pada 2017, minat perbankan asing untuk mendanai MTF cukup besar, yaitu pada kisaran US$300 juta, tetapi hanya US$200 juta yang akhirnya dijaring. "Kami lihat kondisi market ke depan, termasuk fluktuasi dolar dan rupiah."

MTF menargetkan pembiayaan tahun ini mencapai Rp24 triliun. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selain offshore loan, sumber pendanaan lain yakni berasal dari joint financing dengan Bank Mandiri sebesar Rp14,4 triliun, Rp9,6 triliun dari pinjaman perbankan lokal sebesar Rp4,6 triliun.

Tahun ini MTF juga kembali akan menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp1 triliun yang akan dibagi menjadi dua tahap masing-masing Rp500 miliar.

Dari jumlah tersebut, Rp825 miliar digunakan untuk membayar utang jatuh tempo dan sisanya untuk menopang pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper