Bisnis.com, JAKARTA — Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo mengatakan bahwa di tengah tren kenaikan bunga acuan, para pelaku industri perbankan perlu terus mengupayakan efisiensi agar tetap dapat menyalurkan kredit dengan bunga kompetitif.
Slamet mengakui bahwa tren kenaikan bunga acuan berpengaruh terhadap biaya dana perbankan. Akan tetapi, perbankan dapat mengimbanginya dengan mengurangi biaya overhead.
“Biaya overhead kita kan tinggi, sekitar 3,5%. Kalau efisien kan kita bisa turunkan lending rate,” ujarnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) suku bunga kredit modal kerja dan kredit investasi tercatat sebesar 10,63% dan 10,54% pada September. Suku bunga kedua kredit tersebut meningkat masing-masing 12 dan 17 bps dari bulan sebelumnya.
Namun demikian, tren yang sama tidak terjadi pada suku bunga kredit konsumsi yang justru mengalami penurunan. Pada periode yang sama suku bunga kredit konsumsi mencapai 11,90%, menurun 6 bps dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya. Tren penurunan tersebut bahkan sudah terjadi sejak 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel