JAKARTA: Bank Indonesia minta kepada pemilik bank perkreditan rakyat untuk tidak terlalu besar menarik dividen guna memperkuat struktur permodalan banknya.
“Kami minta kepada teman-teman BPR untuk berpikir jangka panjang. Jangan memiliki BPR hanya untuk 1-2 tahun saja, sehingga jangan terlalu besar untuk dividen,” ujar Direktur Kredit, BPR dan UMKM BI Edy Setiadi, hari ini.
Bahkan dia menyarankan agar pemilik BPR menyetorkan kembali dividen yang diterima guna memperbesar skala usaha dari entitas lembaga keuangan mikro itu.
Dengan tidak menarik dividen yang terlalu besar, maka sebagian dari laba besih BPR bisa digunakan sebagai tambahan modal maupun cadangan.
“Dengan modal yang kuat BPR bisa menghadapi masa-masa sulit. Selain itu modal yang kuat juga bisa memperbesar bisnis BPR sehingga semakin efisien dan menguntungkan,” tuturnya.
Edy juga menyoroti biaya operasional BPR terutama untuk pembayaran gaji. Dia meminta agar disparitas gaji antar pegawai terkecil dan direktur tidak melebihi dari 15 kali.
“Itu bukan hanya bisa menghemat overhead cost [biaya operasional] tetapi juga memberikan keadlian di dalam BPR,” tegasnya. (yus)