Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANKIR BANK SYARIAH bicara pertumbuhan industri

 

 

JAKARTA: Sejumlah bankir syariah menilai proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan aset industri perbankan syariah akan mencapai 15% pada 10 tahun mendatang bukanlah hal yang berlebihan.

 

Meski demikian, ada sejumlah pekerjaan rumah yang membutuhkan komitmen dari regulator untuk diselesaikan segera bersama dengan industri

 

“Indonesia sekarang berada pada proses transisi OJK [Otoritas Jasa Keuangan]. Komitmen orang-orang yang duduk di OJK sangat berpengaruh terhadap perkembangan perbankan syariah ke depan,” ujar Yuslam Fauzi, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Minggu 25 Maret 2012.

 

Dia menjelaskan Malaysia berhasil meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah hingga hampir 20%, karena didorong oleh dukungan pemerintah. Salah satu bentuk dukungannya adalah penempatan dana milik pemerintah di bank syariah.

 

Yuslam menilai ada dua hal yang harus diperjuangkan oleh OJK, yakni pertama kesetaraan (equal treatment) antara perbankan syariah dan konvensional terutama dalam pajak dan kedua, tentang produk.

 

Dalam kesetaraan tersebut, dia menilai pajak dari hasil simpanan di bank syariah seharusnya lebih rendah dibandingkan dengan konvensional. Dasarnya adalah simpanan di bank syariah menggunakan bagi hasil yang jumlahnya fluktuatif dibandingkan dengan bunga tetap di konvensional

 

“Dalam ilmu keuangan sudah wajar apabila investasi dengan tingkat hasil fluktuatif mendapatkan pajak lebih rendah dengan hasil yang tetap,” jelas Yuslam yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo).

 

Yuslam menambahkan perbankan syariah saat ini masih sulit bersaing dengan konvensional karena belum memiliki produk yang telah dimiliki oleh bank konvensional, seperti  margin during construction (MDC) atau dikenal sebagai interest during construction (IDC) di dunia konvensional.

 

Produk pembiayaan investasi ini menarik bagi nasabah karena selama proses proyek pembangunan berlangsung, debitur cukup membayar margin. Setelah proyek selesai dan menghasilkan keuntungan maka pokok pinjaman bisa mulai dicicil.

 

Produk MDC tersebut biasanya digunakan untuk pembiayaan  proyek perkebunan baru yang membutuhkan waktu sebelum aktif berproduksi.

“Kami perlu komitmen agar bisa lahir produk pembiayaan pertanian yang cocok bagi perbankan syariah.”

 

Ketersediaan SDM

 

Bambang Widjanarko, Direktur Bisnis PT Bank Negara Indonesia Syariah, menilai masalah terpenting yang harus diselesaikan ileh regulator dan pemerintah adalah ketersediaan sumber daya manusia guna mendukung ekspansi industri.

 

Selama ini, lanjutnya, industri cukup merasakan kekurangan SDM terutama untuk level penyelia, pimpinan cabang, dan analis pembiayaan.  

 

“Sepanjang ada dukungan dari BI atau OJK kami cukup optimis akan berkembang cepat.”

 

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, memproyeksi industri perbankan syariah bisa memiliki pangsa pasar sebesar 15% pada 10 tahun mendatang apabila bisa mengalami pertumbuhan yang stabil seperti beberapa tahun terakhir.

 

“Kami memproyeksi dalam 5 tahun ke depan pangsa pasar bisa mencapai 10%. Tambah 5 tahun lagi bisa mencapai 15%. Ini bukan hal yang mustahil apabila perbankan syariah bisa tumbuh seperti 5 tahun terakhir,” ujarnya pekan lalu.

 

Dia menjelaskan dalam 5 tahun terakhir industri perbankan syariah bisa mencapai pertumbuhan sebesar 40,5% per tahun. Pertumbuhan tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan dengan perbankan konvensional sehingga pangsa pasarnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

 

Meski demikian, menurut dia, ada tiga permasalahan yang harus diselesaikan guna mengakselerasi pertumbuhan industri, yakni kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, peningkatan inovasi produk dan layanan yang kompetitif serta berbasis kekhususan danbterakhir keberlangsungan program sosialiasi ke masyarakat.

 

Hingga saat ini aset industri perbankan syariah masih memiliki pangsa pasar di bawah 4% dibandingkan dengan keseluruhan perbankan nasional. Baik bank sentral dan pelaku bank syariah mengharapkan pangsa pasar dapat mencapai 5% dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, keinginan tersebut belum bisa terwujud meskipun aset perbankan syariah semakin mendekati target tersebut. (ea)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper