MALANG: Aset perbankan se-wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KBI) Malang, Jawa Timur, selama 4 tahun tumbuh 72,7% yang menunjukkan pertumbuhan perekonomian di wilayah tersebut berkembang pesat.
Kepala KBI Malang Totok Hermiyanto, mengatakan pada 2008 aset perbankan hanya Rp22 triliun, tetapi sampai September 2012 meningkat menjadi Rp38 triliun.
“Kantor cabang juga bertumbuh pesat. Jika pada 2008 jumlah kantor cabang perbankan hanya 52 unit, kini berkembang menjadi 61 kantor cabang. Jika dihitung dari total jaringan, yakni kantor cabang pembantu dan kantor unit, jumlahnya mencapai 400 unit,” kata Totok Hermiyanto dalam Pembukaan Kantor Cabang PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP) Malang, Rabu (10/10/2012).
Dari sisi penghimpunan dana pihak ke tiga (DPK), dalam kurun 4 tahun juga terjadi peningkatan yang signifikan. Pada 2008, DPK yang berhasil dihimpun perbankan mencapai Rp20 triliun, tetapi sampai September 2012 tumbuh 70% menjadi Rp34 triliun.
Penyaluran kredit juga tumbuh signifikan pula selama periode tersebut. Pada 2008, penyaluran kredit perbankan hanya mencapai Rp13,5 triliun, namun pada 2012 tumbuh 85,1% menjadi Rp25 triliun.
“Yang menggembirakan, angka non performing loan kredit perbankan relatif kecil, hanya 3,2%. Masih di bawah batas toleransi BI, 5%.”
Di sisi lain, menurut Totok, untuk melindungi dana masyarakat yang ditempatkan di perbankan maka dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan. Bunga penjaminan LPS saat ini 5,75% untuk perbankan umum dan 8% untuk BPR.
Bentuk perlindungan lainnya, larangan BI bagi bank untuk menyalurkan kredit untuk pemilik. Batas toleransinya hanya 20%.
“Dari angka-angka itu, jelas sektor perbankan ikut berperan serta dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Malang dan sekitarnya.”
Corporate Secretary Bank BNP Mario Yahya, menambahkan potensi bisnis perdagangan di Malang cukup baik karena posisinya sebagai kota ke dua terbesar setelah Surabaya di Jatim. (Foto:Bisnis) (k24/msb)