Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riset YouGov: Mayoritas Generasi Sandwich RI Makin Banyak Utang

Riset YouGov Indonesia menyebut, mayoritas generasi sandwich cenderung memperbanyak utang dan sebagian semakin ngos-ngosan membayar cicilan.
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas warga RI yang memiliki beban membiayai orang tua sekaligus anaknya atau akrab disapa generasi roti lapis (sandwich generation), cenderung memperbanyak utang di tengah kondisi ekonomi menantang. 

Bahkan, sebagian di antara mereka mengaku semakin ngos-ngosan membayar cicilan bulanan. 

Hal ini tercermin berdasarkan riset YouGov Indonesia terhadap 2.067 responden usia dewasa di Tanah Air dalam laporannya yang bertajuk 'Indonesia Personal Finance Outlook 2025: Rising Costs Resilient Minds' pada awal kuartal II/2025. 

General Manager YouGov Indonesia Edward Hutasoit menjelaskan, dari 54% responden yang mengakses kredit, paylater, meminjam uang, atau menggadaikan barangnya selama 12 bulan belakangan, mayoritas di antaranya (36%) memperbanyak jumlah pokok pinjamannya. 

Milenial tercatat menjadi yang paling getol meminjam ketimbang generasi lainnya, yakni menembus 59% dari proporsi total. Sementara itu, hanya separuh dari proporsi Gen Z dan Gen X yang mengakses pinjaman dalam setahun terakhir.

Untuk jenis pinjaman yang dipilih generasi milenial pun semuanya tampak merata. Terbanyak dari meminjam secara informal kepada teman atau keluarga mencapai 30%, disusul 28% dari platform digital, dan 23% dari lembaga keuangan konvensional. 

"Milenial itu variatif dan cenderung menggunakan pinjaman-pinjaman online," jelas Edward dalam diskusi pemaparan riset ini secara virtual, dikutip Jumat (20/6/2025). 

Gen Z pun mirip-mirip, dengan proporsi meminjam secara informal sebanyak 25%, disusul platform digital sebesar 24%, lantas yang memanfaatkan lembaga keuangan konvensional hanya 17%. 

"Tapi kalau melihat Gen X atau generasi yang lebih tua itu condong kepada informal borrowing, seperti meminjam ke keluarga sebesar 33%, disusul menggunakan fasilitas kredit konvensional sebesar 25%," tambahnya.

Lantas, apabila kategori total responden dipisahkan menjadi dua saja, yaitu generasi sandwich dan generasi non-sandwich, tampak lebih jelas bahwa aktivitas meminjam nyatanya berkorelasi dengan tekanan hidup. 

Pasalnya, sampai 62% dari generasi sandwich mengaku melakukan aktivitas meminjam dalam 12 bulan belakangan. Mulai dari meminjam secara informal (24%), platform paylater (22%), kartu kredit (16%), gadai barang atau jual barang (15%), memanfaatkan perbankan konvensional (13%), dan terakhir pinjaman online (11%).

Sementara untuk generasi non-sandwich, hanya 47% di antara mereka yang meminjam selama setahun terakhir, itu pun kebanyakan hanya meminjam dari akses platform paylater (18%). 

Menariknya, YouGov juga mencatat terdapat sekitar 31% dari generasi sandwich yang mengakui semakin ngos-ngosan membayar cicilannya. Terbagi 18% mengaku punya kecenderungan menunda pembayaran atau melakukan telat bayar, serta 13% mengaku hanya mampu membayar cicilannya secara sebagian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper