Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan pembiayaan Buy Now Pay later (BNPL) oleh perusahaan multifinance pada Juni 2025 meningkat 56,26% (year on year/YoY) menjadi Rp8,56 triliun.
Merespons hal tersebut, PT Akulaku Finance Indonesia mengatakan pertumbuhan signifikan itu didorong oleh semakin banyaknya pemain yang masuk dan terbuka lebarnya segmen pasar karena orang Indonesia banyak yang sudah melek digital.
Direktur Keuangan Akulaku Aan Setiawandi berpendapat bahwa generasi milenial dan generasi Z menjadi motor penggerak utama dalam pertumbuhan BNPL di perusahaan multifinance di Indonesia.
“Segmen konsumen BNPL adalah konsumen yang memahami dan memiliki akses digital, terutama segmen milenial dan generasi Z,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/8/2025).
Adapun, bagi Akulaku pembiayaan BNPL memberikan kontribusi sebesar 89% terhadap total portofolio perusahaan. Aan juga menuturkan sejauh ini pertumbuhan bisnis perusahaannya sesuai dengan target perusahaan. Kendati demikian, dia enggan membeberkan berapa besar angka pastinya.
Sementara itu, lanjutnya, produk BNPL di Akulaku banyak digunakan oleh konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan hariannya. Konsumen masih dominan berada di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
Baca Juga
Lebih jauh, Aan menekankan meski performa BNPL perusahaannya tercatat tinggi, perusahaannya tetap fokus menjaga kualitas aset pembiayaan, supaya kinerja keuangan atau profitabilitasnya dapat terjaga pula.
“Proyeksi kami BNPL di perusahaan multifinance masih akan bertumbuh seiring segmen konsumen digital savvy yang terus meningkat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, nilai pembiayaan BNPL di sektor perusahaan pembiayaan rata-rata terus mencatatkan peningkatan. Menilik data OJK, sejak Januari 2025 nilai pembiayaan BNPL mencapai Rp7,12 triliun atau tumbuh 41,9% (YoY).
Kemudian, pada Februari 2025 senilai Rp8,20 triliun. Maret 2025 sebesar Rp8,22 triliun. April 2025 sebanyak Rp8,24 triliun. Selanjutnya, Mei 2025 mencapai Rp8,58 triliun.
Adapun menariknya, pada Juni 2025 ini pertumbuhan BNPL di perusahaan multifinance hampir dua kali lipat dari perbankan, meskipun secara nominal masih kalah jauh. Per Juni 2025 baki debet BNPL di perbankan sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh 29,75% (YoY) menjadi Rp22,99 triliun.
Sementara itu, pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan pada Juni 2025 meningkat sebesar 56,26% (YoY) menjadi Rp8,56 triliun.