Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips untuk Generasi Sandwich agar Keuangan Bisa Tetap Stabil

Generasi sandwich di Indonesia menghadapi tantangan finansial berat. Untuk menjaga kestabilan keuangan, penting menyusun anggaran, fokus pada perencanaan jangka panjang, sediakan proteksi, dan edukasi keuangan keluarga.
Ilustrasi Generasi sandwich terlilit masalah ekonomi. Dok Freepik
Ilustrasi Generasi sandwich terlilit masalah ekonomi. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Menurut laporan platform perencanaan keuangan PINA Indonesia pada 2024, mengungkapkan bahwa hampir 8 dari 10 penduduk Indonesia kini tergolong generasi sandwich.

Generasi sandwich adalah mereka yang harus menopang keuangan untuk dua bahkan tiga generasi sekaligus, yakni untuk diri sendiri, orang tua dan adik kakak, serta keluarga sendiri baik pasangan atau anak.

Beban generasi sandwich ini semakin berat akibat tingginya biaya hidup dan rendahnya kesiapan finansial. 

Menanggung beban dua generasi membuat banyak individu kewalahan mengelola arus kas harian. Tak jarang, mereka harus berutang demi memenuhi kebutuhan. 

Berdasarkan Survei YouGov 2025 mencatat, 62% generasi sandwich pernah meminjam uang dalam 12 bulan terakhir. Akibatnya, pemasukan tergerus untuk kebutuhan rutin tanpa kesempatan menabung.

Tip generasi sandwich mengelola keuangan, agar tetap dapat menyisihkan tabungan sedikit demi sedikit dari IFG

1. Susun Anggaran Secara Menyeluruh

Langkah awal yang tidak boleh dilewatkan bagi generasi sandwich adalah menyusun anggaran yang menyeluruh, mencakup seluruh elemen pengeluaran, mulai dari kebutuhan pribadi, pasangan, anak-anak, hingga orang tua. 

Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran secara terperinci, termasuk biaya rutin seperti tagihan bulanan dan premi asuransi, serta sisihkan untuk pengeluaran tak terduga.

Kemudian, tetapkan prioritas pengeluaran. Bedakan mana yang paling penting dan mendesak, serta mana yang bisa ditunda. 

Misalnya, dahulukan biaya sekolah anak daripada renovasi rumah orang tua jika dana terbatas. 

Jangan memikul beban sendiri, ajak pasangan, saudara, atau orang tua berdiskusi soal kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Penting juga untuk berani menetapkan batas, dan menolak permintaan di luar kemampuan.

Menolak bukan berarti Anda bertindak egois, melainkan langkah bijak untuk menjaga kestabilan finansial.

2. Fokus pada Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang mencakup berbagai kebutuhan penting, mulai dari dana darurat, pensiun, pendidikan anak, hingga warisan. 

Evaluasi pengeluaran rutin, tetapkan target tahunan, dan dokumentasikan perencanaan keuangan secara teratur. Setelah memahami kondisi keuangan pribadi dan keluarga, penting untuk menyusun strategi yang realistis, misalnya dengan memiliki asuransi jiwa.

Asuransi jiwa tidak hanya memberikan perlindungan saat ini, tetapi juga dapat diwariskan kepada anak sebagai fondasi stabilitas finansial lintas generasi. 

3. Selalu Sediakan Proteksi

Fabiola Noralita Direktur Bisnis Individu IFG Life mengatakan situasi tak terduga bisa terjadi kapan saja. Dalam kondisi keuangan yang terbatas, biaya medis mendadak atau kecelakaan dapat mengguncang kestabilan finansial keluarga. 

Di sinilah pentingnya memiliki perlindungan yang tepat, seperti asuransi jiwa dan kesehatan. Dengan proteksi yang sesuai, kamu dapat menghadapi risiko besar tanpa harus mengorbankan keamanan finansial orang-orang tercinta.

4. Edukasi Keuangan untuk Seluruh Keluarga

Semakin dini seluruh anggota keluarga memahami tanggung jawab finansial, semakin ringan beban yang ditanggung. 

Libatkan anak atau anggota keluarga lain dalam diskusi sederhana tentang pengelolaan uang, dana darurat, dan pastikan mereka terhindar dari pinjaman online dan judi online.

Langkah kecil ini bisa menumbuhkan kemandirian secara bertahap dan memperkuat fondasi keuangan keluarga. 

Sedikit demi sedikit, langkah ini juga dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih stabil dan membuka peluang untuk memutus rantai generasi sandwich. 

Di tengah tekanan finansial yang semakin kompleks, generasi sandwich perlu mengelola beban dengan lebih bijak. Tak cukup hanya berhemat, mereka juga perlu membangun kesadaran, menetapkan batas yang sehat, dan menyiapkan perlindungan jangka panjang. 

Peran sebagai tulang punggung keluarga memang menantang, namun dapat dijalani dengan strategi terukur dan proteksi yang memadai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro