Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara Pangkas Asuransi Terafiliasi BUMN jadi 3, Risiko PHK Mengintai

Danantara Indonesia mengungkap dari 888 perusahaan BUMN diharapkan berkurang menjadi 200 perusahaan setelah konsolidasi, termasuk di sektor asuransi.
Peserta memperhatikan company profil BUMN reasuransi terbesar di Tanah Air dalam acara Indonesia Re International Conference 2023./ Bisnis - Abdurachman
Peserta memperhatikan company profil BUMN reasuransi terbesar di Tanah Air dalam acara Indonesia Re International Conference 2023./ Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mengungkap wacana konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi dari yang saat ini berjumlah 16 menjadi hanya 3 perusahaan.

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) Abitani Taim memperingatkan konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi tersebut bisa berdampak pada efisiensi jumlah karyawan. "[Jika jadi lakukan maka] Efisiensi dan rasionalisasi karyawan yang manusiawi," kata Abitani kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025).

Catatan kedua, Abitani berharap konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi tersebut harus disertai dengan perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada pemegang polis.

Dari aspek bisnis, Abitani percaya konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi dapat meningkatkan kapasitas perusahaan mengelola retensi secara signifikan.

"Untuk wacana tersebut saya rasa akan baik, karena akan memperkuat permodalan perusahaan milik negara," pungkasnya

Adapun dalam rencana konsolidasi perusahaan BUMN Asuransi dari yang berjumlah 16 perusahaan menjadi 3 perusahaan, nantinya 3 perusahaan yang telah bergabung tersebut akan dibedakan berdasarkan jenis asuransinya, yaitu asuransi umum, asuransi jiwa dan asuransi kredit.

Alasan konsolidasi tersebut adalah Danantara Indonesia menilai ada sebagian perusahaan asuransi yang memiliki skala kecil sehingga tidak cukup kompetitif dibanding perusahaan asuransi swasta. Usai konsolidasi, diharapkan perusahaan BUMN Asuransi memiliki skala yang lebih besar dan kompetitif.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menuturkan saat ini ada 18 perusahaan asuransi dalam keluarga besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Akan tetapi, perusahaan ini dalam skala bisnis yang relatif kecil dan membuat perusahaan tidak kompetitif bersaing dengan kawasan. 

“Jasa Raharja punya insurance juga, kemudian Pertamina punya Tugu Insurance, BRI punya insurance, BNI punya insurance. Tapi tidak cukup size-nya, tidak kompetitif,” ujar Dony dikutip dari Antara, Kamis (19/6/2025).

Dia menyebutkan, penyederhanaan jumlah BUMN juga dilakukan untuk segmen lain seperti logistik hingga perhotelan. 

“Sehingga akan terjadi konsolidasi bisnis dari tadinya 888 perusahaan BUMN, kita harapkan nanti menjadi tinggal di bawah 200 perusahaan yang memang kokoh kuat,” ujar Dony.

Dalam pemangkasan jumlah BUMN ini, Dony menjelaskan pihaknya menyiapkan dua tahapan. Pada langkah pertama Danantara melakukan fundamental business review terhadap perusahaan-perusahaan BUMN terkait. Hal ini sudah dilakukan oleh SWF milik negara itu.

Tahap kedua, pihaknya akan melakukan konsolidasi bisnis dengan merampingkan atau melakukan merger terhadap perusahaan-perusahaan BUMN tersebut. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper