Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp87,6 triliun pada semester I/2025.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyebut angka itu turun tipis 1% (year on year/YoY) dari semester I/2024 yang pendapatan preminya mencapai Rp88,49 triliun.
“Namun, jika kita coba perhitungkan bagian untuk 2025-nya saja, secara weighted, pendapatan premi asuransi jiwa mengalami peningkatan 3,9%,” katanya dalam konferensi pers di Kantor AAJI, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Lebih lanjut, dia merincikan berdasarkan produknya, pendapatan premi produk tradisional mencapai Rp55,2 triliun pada semester I/2025, naik 6,5% (YoY) dari sebelumnya Rp51,81 triliun.
“Dominasi pendapatan premi masih dari produk asuransi jiwa tradisional. Ini trennya yang kita lihat dari beberapa kuartal terakhir masih berlanjut,” katanya.
Sementara pendapatan premi unit-linked atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) pada semester I/2025 mencapai Rp32,4 triliun atau turun 11% YoY dari Rp36,68 triliun.
Baca Juga
Sebagai perbandingan, lanjutnya, di beberapa negara Asia yang penetrasi asuransinya sudah tinggi, porsi produk asuransi jiwa tradisional memang relatif lebih besar, mencapai sekitar 80% atau lebih dari keseluruhan total premi.
“Dari hasil tersebut, kami melihat bahwa saat ini industri asuransi jiwa di Indonesia sudah mulai memasuki titik stabilitas yang baru. Diversifikasi produk yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa memberikan hasil yang optimal,” jelasnya.
Berdasarkan unit usaha, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa konvensional turun 2,3% (YoY) menjadi Rp75,61 triliun dan premi dari produk asuransi jiwa syariah tumbuh 8,2% (YoY) dengan nilai Rp11,99 triliun.
Sementara itu, bila ditilik dari pendapatan premi bisnis baru, pada semester I/2025 mencapai Rp47,94 triliun atau turun 6,2% (YoY) dari Rp51,10 triliun.
Kemudian, pendapatan premi lanjutan pada semester I/2025 sebesar Rp39,66 triliun atau tumbuh 6,1% (YoY) dari Rp37,39 triliun.
Dengan demikian, total pendapatan industri asuransi pada semester I/2025 tercatat Rp109,0 triliun atau tumbuh 3,6% (YoY), terdiri dari total pendapatan premi Rp87,6 triliun dan hasil investasi Rp16,68 triliun. Adapun, total pendapatan industri asuransi pada semester I/2024 sebesar Rp105,25 triliun, terdiri dari pendapatan premi Rp88,49 triliun dan hasil investasi Rp12,05 triliun.
Sementara itu, pada semester I/2025 industri asuransi jiwa membayar klaim senilai Rp72,47 triliun, turun 6,7% (YoY) dari sebelumnya Rp77,67 triliun.