Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK MANDIRI lepas saham Bank Sinar Harapan ke Posindo & Taspen

JAKARTA--PT Bank Mandiri Tbk siap melepas sebagian saham Bank Sinar Harapan Bali kepada PT Pos Indonesia dan PT Taspen untuk merealisasikan pembentukan anak usaha tiga lembaga tersebut.
 
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan banknya telah berdiskusi dengan PT Pos dan Taspen terkait rencana pembentukan bank baru dengan skema patungan.
 
"Mudah-mudahan dalam waktu sangat dekat sudah ada nota kesepahamannya. Banknya menggunakan Bank Sinar yang merupakan anak usaha Bank Mandiri," katanya, Rabu (30/1).
 
Dia mengatakan kemungkinan nantinya akan ada pembicaraan dengan PT Pos dan Taspen terkait apakah akan mengubah nama entitas perusahaan tersebut atau tidak.
 
Bank Mandiri memiliki saham sebanyak 162,92 juta lembar saham atau porsinya mencapai 81,46%. Sisanya, sebanyak 36,40 juta lembar saham dimiliki pemegang saham lainnya.
 
Bank badan usaha milik negara (BUMN) tersebut berencana melepas sekitar 40% saham yang dimiliki kepada dua mitranya tersebut.
 
Zulkifli mengatakan walaupun melepas saham, Bank Mandiri tetap berkeinginan menjadi pemegang saham mayoritas karena memiliki kemampuan mengelola bank.
 
Menurutnya, dengan melepas sebagian saham akan menciptakan komitmen yang sama antara para pemegang saham dalam mengembangkan bank tersebut.
 
"Kami tetap ingin mayoritas, dengan presentase kepemilikan antara 50%--60%. Dana hasil pelepasan saham akan digunakan untuk memperkuat modal Bank Sinar," ujarnya.
 
Zulkifli mengatakan Bank Sinar diharapkan akan memiliki modal Rp500 miliar, atau naik 400% dibandingkan dengan posisi saat ini sebesar Rp100 miliar. 
Oleh karenanya, tiga BUMN tersebut berkomitmen menyuntikkan dana kepada Bank Sinar agar menjadi lebih kokoh.
 
Namun, Zulkifli belum mau merinci secara detail berapa dana yang disiapkan untuk injeksi permodalan Bank Sinar.
 
"[Angkanya] disesuaikan dengan harapan memiliki 50%--60% saham bank tersebut. Intinya, semua setor," ujarnya.
 
Dia mengatakan pemilikan Bank Sinar secara patungan bertujuan untuk mewujudkan inklusi keuangan dengan pertimbangan besarnya potensi di pasar.
 
Bank Mandiri dengan kemampuan di bidang perbankan, PT Pos dengan jumlah jaringan kantor yang mencapai sekitar 4.000 unit dan Taspen yang ahli di bidang pensiun menjadi kekuatan untuk mengoperasikan Bank Sinar.
 
Dengan kolaborasi tersebut, produk yang nantinya akan digarap tidak hanya terpaku pada kredit mikro saja. 
Inklusi keuangan, lanjutnya, juga bisa dalam hal simpanan masyarakat dan transaksi keuangan seperti remitansi.
 
"Kami menjadikan Bank Sinar sebagai pilot project sambil menanti aturan Bank Indonesia soal branchless banking. Ke depannya diharapkan akan semakin agresif," tuturnya.
 
A. Prasetyantoko, ekonom Universitas Astma Jaya, mengatakan bank patungan tersebut punya peluang besar untuk mengembangkan inklusi keuangan.
 
"Pangsa pasar mikro relatif besar, sehingga peluangnya ada," ujarnya.
 
Dia mengatakan ketiga BUMN tersebut memiliki kelebihan masing-masing untuk mendukung kinerja bank baru tersebut. PT Pos misalnya, dengan jaringan yang sudah menggurita hingga pelosok bisa menjadi modal untuk bersaing dengan Bank Rakyat Indonesia dan Bank Danamon yang juga fokus menggarap pangsa pasar mikro. 
 
Dia mengatakan hal pertama yang perlu dipikirkan bank baru tersebut ialah menyusun bisnis model yang akan dijalankan.
 
"Gebrakannya sudah bagus, tinggal bagaimana menyusun bisnis modelnya," katanya. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper