Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUKU 2: Bank Mayora & Bank Maspion 'Ngebet' Naik Kelas

BISNIS.COM,JAKARTA-- PT Bank Mayora dan PT Bank Maspion Indonesia membidik peluang naik kelas masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU 2) untuk menunjang pertumbuhan bisnis.Bank Mayora sejauh ini memilih memperkuat modal secara organik dengan menahan

BISNIS.COM,JAKARTA-- PT Bank Mayora dan PT Bank Maspion Indonesia membidik peluang naik kelas masuk kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU 2) untuk menunjang pertumbuhan bisnis.

Bank Mayora sejauh ini memilih memperkuat modal secara organik dengan menahan laba. Adapun Bank Maspion tetap memilih melepas saham perdana (initial public offering/IPO) untuk mempertebal permodalan.

Per Januari 2013, modal inti dan pelengkap Bank Mayora sebesar Rp332,03 miliar. Modal inti dan pelengkap Bank Maspion per akhir 2012 non-audited tercatat sebesar Rp360,53 miliar.

Slamet Riyadi, Corporate Planning Bank Mayora, mengatakan rata-rata perbankan sedang menata ulang perencanaan bisnis terkait adanya klasifikasi BUKU berdasarkan aturan Bank Indonesia

"Kami sedang melihat dulu sambil merevisi rencana bisnis bank [RBB] tahun ini. Rata-rata bank sepertinya sedang wait and see saat ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (23/4/2013).

Dia mengatakan kemungkinan besar akan ada revisi RBB pada pertengahan tahun dengan memperhitungkan aturan baru dari bank sentral.

Menurutnya, Bank Mayora juga masih belum tahu apakah BI memberikan izin untuk naik kelas atau tidak.

"Ke depan, permodalan menjadi komponen inti bagi bank ketika akan ekspansi. Untuk menambah jaringan kantor misalnya, akan memperhitungkan kekuatan modal bank terlebih dulu," katanya.

Ketika ditanya mengenai apakah ada opsi IPO, Slamet mengatakan banknya belum memilih aksi korporasi tersebut untuk memperkuat modal hingga sekarang.

Direktur Utama Bank Maspion Herman Halim mengatakan banknya menargetkan IPO bisa dilakukan awal Juni dengan pelepasan 20% saham.

Semula, Bank Maspion berencana melepas saham 11% atau setara dengan 380 juta lembar saham pada Januari. Rencana awal itu ditargetkan bisa menghimpun dana masyarakat Rp127,3 miliar.

"Jadi saat itu oversubscribe [kelebihan permintaan], lalu disarankan melepas saham 20%. Akhirnya kami undur sampai awal Juni dengan besaran nilai diharapkan bisa dua kali dari rencana awal," jelasnya.

Dia mengatakan dana hasil IPO tersebut akan digunakan sepenuhnya untuk peningkatan penyaluran kredit usaha kecil menengah.

Herman menguraikan apabila target IPO terpenuhi, modal yang terkumpul memang belum sampai Rp1 triliun. Perseroan, meargetkan bisa memiliki modal hingga Rp1 triliun dalam 2--3 tahun.

"Memang dengan IPO tidak otomatis membuat naik kelas ke BUKU 2. Untuk naik kelas butuh proses, sehingga dtargetkan bisa terealisasi dalam 2--3 tahun ke depan," jelasnya.

Dia mengatakan IPO tidak semata-mata bertujuan mengejar pemenuhan modal Rp1 triliun. Aksi korporasi menjadi perusahaan publik itu, lanjutnya, merupakan keharusan bila perusahaan ingin membesar, sehingga penghimpunan dana publik terus akan dilakukan.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2012, total kredit yang diberikan Bank Maspion Rp2,69 triliun. Total aset Rp3,4 triliun. Adapun laba tahun berjalan Rp23,73 miliar.  (Miftahul Ulum)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Roberto A. Purba
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper