BISNIS.COM, JAKARTA--PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mencatatkan perolehan pendapatan bersih sebesar Rp1,39 triliun pada 2012, meningkat 372% dibandingkan pendapatan bersih pada tahun sebelumnya.
Peningkatan pendapatan ini terutama ditopang oleh hasil investasi yang mencapai Rp3,8 triliun, meningkat 245% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ogan Irfan, Chief Accounting Manulife, mengatakan pendapatan hasil investasi tersebut sebagian didapat dari hasil penjualan obligasi yang telah jatuh tempo.
"Sebagian dari investment income adalah realisasi dari penjualan obligasi yang jatuh tempo dan kemudian ditukar dengan membeli obligasi baru," katanya dalam paparan kinerja, Rabu (1/5/2013).
Selain hasil investasi, pendapatan bersih perusahaan yang berbasis di Toronto, Kanada, ini juga didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi bruto bisnis baru.
Perolehan premi bruto bisnis baru yang disetahunkan (annual premium equivalent/APE) mencapai Rp1,5 triliun, meningkat 37% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun.
Chief Excecutive Officer dan Presiden Direktur Manulife Indonesia Chris Bendl mengatakan perolehan premi tersebut didapat dari berbagai jalur distribusi.
"Kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan terbagi ke dalam pulau-pulau merupakan satu tantangan dalam distribusi produk," katanya.
Pada 2012, jalur distribusi bancassurance menjadi kontributor terbesar perolehan premi, dengan menyumbang sebesar Rp822 miliar atau 54% dari total APE. Sementara itu, jalur distribusi agensi menyumbang Rp612 miliar atau sekitar 40% dari total perolehan premi bisnis baru. Selain kedua jalur distribusi tersebut, Manulife juga mengembangkan jalur distribusi alternatif melalui employee benefit consultant maupun direct marketing/telemarketing.
Peningkatan pendapatan ini terutama ditopang oleh hasil investasi yang mencapai Rp3,8 triliun, meningkat 245% dibandingkan tahun sebelumnya.
Ogan Irfan, Chief Accounting Manulife, mengatakan pendapatan hasil investasi tersebut sebagian didapat dari hasil penjualan obligasi yang telah jatuh tempo.
"Sebagian dari investment income adalah realisasi dari penjualan obligasi yang jatuh tempo dan kemudian ditukar dengan membeli obligasi baru," katanya dalam paparan kinerja, Rabu (1/5/2013).
Selain hasil investasi, pendapatan bersih perusahaan yang berbasis di Toronto, Kanada, ini juga didukung oleh pertumbuhan pendapatan premi bruto bisnis baru.
Perolehan premi bruto bisnis baru yang disetahunkan (annual premium equivalent/APE) mencapai Rp1,5 triliun, meningkat 37% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,1 triliun.
Chief Excecutive Officer dan Presiden Direktur Manulife Indonesia Chris Bendl mengatakan perolehan premi tersebut didapat dari berbagai jalur distribusi.
"Kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan terbagi ke dalam pulau-pulau merupakan satu tantangan dalam distribusi produk," katanya.
Pada 2012, jalur distribusi bancassurance menjadi kontributor terbesar perolehan premi, dengan menyumbang sebesar Rp822 miliar atau 54% dari total APE. Sementara itu, jalur distribusi agensi menyumbang Rp612 miliar atau sekitar 40% dari total perolehan premi bisnis baru. Selain kedua jalur distribusi tersebut, Manulife juga mengembangkan jalur distribusi alternatif melalui employee benefit consultant maupun direct marketing/telemarketing.