BISNIS.COM, JAKARTA--Sejumlah perusahaan pembiayaan menilai dampak kenaikan BI Rate tidak akan terlalu mempengaruhi besaran cicilan kredit.
Direktur Utama PT BII Finance Center Alexander mengatakan kenaikan BI Rate sebesar 0,25% tidak terlalu berpengaruh kepada cicilan nasabah.
"Kenaikannya tidak seberapa ke cicilan, jauh lebih berpengaruh kenaikan tarif parkir," katanya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2013).
Meski demikian, dia mengakui akan ada penyesuaian terhadap kenaikan suka bunga kredit perbankan menyusul naiknya suku bunga acuan karena sumber dana menjadi lebih mahal.
Saat ini sumber dana BII Finance didominasi oleh pinjaman maupun joint financing dengan industri perbankan yakni sekitar 80% dari total dana Rp8,4 triliun. Sisanya berasal dari penerbitan obligasi, medium term notes (MTN) dan modal sendiri.
Sementara itu, Presiden Direktur PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan masih menunggu reaksi dari industri perbankan terkait dengan kenaikan suku bunga acuan.
"Kalau memang perbankan menaikkan bunga, kami baru menaikkan bunga," katanya.
Roni menilai dampak kenaikan suku bunga kredit tidak akan terlalu berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan karena persentase kenaikannya kecil.
Sekitar 90% sumber dana perseroan pada 2013 berasal dari pinjaman dan joint financing dari perbankan, sebagian besar di antaranya dari induk perusahaannya yakni PT Bank Central Asia Tbk. Adapun sisanya berasal dari penerbitan obligasi dai modal sendiri.