BISNIS.COM, JAKARTA—PT Asuransi Binagriya Upakara siap membentuk unit usaha syariah, mengikuti rencana PT Bank Tabungan Negara Tbk yang hendak memisahkan (spin off) unit usaha syariahnya menjadi bank umum syariah.
Dadang Sukresna, Direktur Teknik Asuransi Binagriya Upakara, mengatakan ke putusan perseroan akan disesuaikan dengan keputusan Bank Tabungan Negara. “Mungkin [keputusannya] pada 2014,” kata Dadang, Senin (1/7/2013).
Binagriya Upakara merupakan perusahaan asuransi umum yang memiliki relasi de ngan BTN. Perseroan cukup banyak menggarap asuransi dari properti yang dibiayai lewat kredit pemilikan rumah (KPR) BTN dengan porsi 60%.
Selain itu, berdasarkan situs resmi perseroan, mayoritas atau 75,37% saham Binagriya dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai BTN. Pemegang saham lainnya yakni Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia serta PT Gamatama Sentra Se jahtera.
Dadang mengatakan apabila spin off unit usaha BTN itu terealisasi, unit usaha sya riah Binagriya yang rencananya akan di bentuk itu lebih banyak menggarap asuransi nonproperti seperti kendaraan bermotor.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan yang dipublikasikan pada Mei, asuransi sya riah di Indonesia mayoritas masih dikelola dalam bentuk unit usaha. Pada kuartal I tahun ini, sebanyak 41 dari 46 perasuransian syariah, masih berbentuk unit usaha.
Dadang mengatakan Binagriya beberapa ta hun lalu memiliki unit syariah. Namun, izin usaha itu dikembalikan ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) karena belum dapat memenuhi ketentuan penambahan modal.
“Sekitar 2010 atau 2011 kalau tidak salah izinnya dikembalikan,” kata Dadang. Portofolio unit syariah Binagriya kala itu dialihkan ke perusahaan asuransi syariah lainnya.
PRODUK KONVENSIONAL
Pada saat ini, Binagriya masih mengandalkan asuransi konvensional atau non-syariah dalam menjalankan bisnisnya. Dadang mengatakan perseroan menargetkan premi Rp100 miliar pada tahun ini atau tumbuh 16,27% dibandingkan de ngan Rp86 miliar pada tahun lalu.
“Hingga Mei tahun ini sudah capai 40% dari target. Tumbuh 4% [dibandingkan de ngan realisasi periode sama tahun lalu],” katanya.
Selain dari captive market BTN, perseroan berupaya agar pangsa pasar non-captive juga membesar pada tahun depan, se hingga porsinya berimbang.
Selain asuransi properti, Binagriya juga menggarap asuransi sepeda motor, pengangkutan (kargo), rekayasa (engineering), serta rangka kapal (marine hull). “Kalau nonproperti masih 30%-40% porsinya,” ka tanya. (Yodie Hardiyan)