Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pastikan tak Ada Bank Kesulitan Likuiditas

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia meluruskan informasi mengenai informasi ada sejumlah bank yang mengalami kesulitas likuiditas sehingga menggunakan fasilitas pendanaan jangka pendek.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia meluruskan informasi mengenai informasi ada sejumlah bank yang mengalami kesulitas likuiditas sehingga menggunakan fasilitas pendanaan jangka pendek.

Difi A. Johansyah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), menegaskan tidak ada bank yang mengunakan fasilitas pendanaan jangka pendek dalam beberapa periode terakhir.

“Sejumlah bank menggunakan lending facility dan itu adalah hal normal dan tidak menunjukan ada kesulitas likuiditas,” ujarnya, Kamis (22/8/2013).

Dia menjelaskan lending facility merupakan instrumen moneter overnight yang biasa digunakan perbankan baik bank besar maupun bank kecil. Sementara itu, bank kesulitan likuiditas apabila mengalami gagal kliring atau tidak bisa memenuhi giro wajib minimum harian.

“Kalau tidak bisa memenuhi GWM baru masalah. Bank yang tidak bisa memenuhi GWM maka tidak akan diterima oleh pasar uang antar bank,” jelasnya.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Hendar mengatakan tingginya kebutuhan likuiditas cukup tinggi saat Ramadan, sehingga ada bank yang membutuhkan tambahan dana.

"Kondisi tersebut hanya untuk sementara, karena memang kebutuhan likuiditas kemarin tinggi. Kondisi itu membuat ada bank yang harus mengetuk pintu Bank Indonesia," katanya saat acara silaturahmi Perhimpunan Bank Bank Umum dan Ikatan Bankir Indonesia, Rabu (21/8/2013).

Namun, Hendar mengaku tidak hafal nama bank mana saja yang mengalami likuiditas ketat dan berapa jumlah pinjaman yang dibutuhkan. Bank sentral, lanjutnya, merasa perlu monitor setiap individual bank harus memiliki managemen likuiditas yang cukup.

Menurutnya, kondisi likuiditas industri perbankan tidak mengalami masalah. Hanya saja, bank secara individu perlu tetap berhati-hati. "Setelah Idulfitri, dana akan kembali lagi masuk ke bank," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper