Bisnis.com, SURABAYA - Sebanyak 60% warga Indonesia cenderung atau biasa meminjam uang, tetapi hanya 17% yang mengakses pinjaman di bank dan 43% sisanya mengutang di layanan informal.
Peneliti senior The Center for Information and Development Studies (Cides) Umar Juoro menuturkan gambaran itu menunjukkan akses masyarakat ke bank sangat rendah.
Mengutip survei data World Bank, Umar melanjutkan, 40% warga Indonesia lain enggan meminjam uang. Sebagian besar atau 60% dari mereka takut memiliki utang, 20% tidak butuh pinjaman dan 4% tidak memiliki jaminan.
"Kalau dibandingkan dengan Malaysia, di sana 100% warganya sudah meminjam, jadi sangat tinggi tingkat penetrasi kreditnya," jelasnya dalam dialog Branchless Banking Akses Keuangan untuk Semua yang diselenggarakan surat kabar Bisnis Indonesia bersama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), Senin (16/9/2013).
Umar menguraikan dampak rendahnya akses terhadap bank menyebabkan sejumlah dampak negatif, di antaranya eksploitasi keuangan seperti praktik rentenir.
Selain itu secara makro, rendahnya akses terhadap bank menyebabkan rasio terhadap produk domestik bruto rendah, itu berarti peran uang masyarakat di pembangunan ekonomi tak maksimal.
Head of Sales BTPN Wow Donny Prasetya menuturkan Data Global Financial Inclusion Index 2011 World Bank menunjukkan jumlah orang dewasa Indonesia yang memiliki account di bank hanya 19,6%, lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia 66,7% dan Thailand 77,7%.
Sementara itu di tingkat perorangan, kebutuhan masyarakat mayoritas beli pulsa, kirim uang, menabung, atau bayar listrik. Akibat penggunaan fasilitas bank rendah, maka kebutuhan itu kerap dilakukan dengan cara tradisional.
"Bagi masyarakat banyak transaksi keuangan sehari-hari membutuhkan waktu dan biaya ekstra, dan biasanya ini bukan biaya langsung," tambahnya.
Guna mengatasi tingginya biaya transaksi di masyarakat, BTPN mengeluarkan layanan bank tanpa cabang bernama BTPN Wow yang melayani praktik keuangan dengan agen. Agen itu bisa menerima rekening, terima setoran dan tarik setoran.
Donny menguraikan transaksi tanpa cabang itu menggunakan nomor ponsel sebagai rekening. Nasabah bisa menerima transfer dan mencairkan serta menyetor menggunakan ponsel itu.
"Jadi layanan bank itu sekarang di tangan, di mana saja dan kapan saja bila layanan melalui ponsel dan bisa dicairkan dan menyetor di agen," jelasnya.
Sedangkan BTPN Wow bertujuan melayani transaksi kecil, nomor ponsel yang digunakan serupa dengan rekening sehingga ada layanan bunga dan saldo bisa nol. Sedangkan agen layanan ini bisa perorangan yang memiliki usaha, semisal toko kelontong.