Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit telah mencatatkan pertumbuhan pesat pada kuartal I/2024. Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menilai seiring dengan pertumbuhan kredit, segmen korporasi sudah mulai bergeliat ekspansi.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit perbankan pada Maret 2024 tumbuh 12,4% secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya atau Februari 2024, 11,28%.
Pertumbuhan kredit bank pada Maret 2024 juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Maret 2023 di level 9,93%.
Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengatakan apabila dieksplorasi lebih dalam, pertumbuhan kredit perbankan itu didorong oleh moncernya segmen korporasi.
"Kredit produktif tumbuh kencang dibandingkan konsumsi. Ini indikasi sudah mulai adanya aktivitas ekonomi dan aktifitas ekspansi," ujar Ayu dalam acara Mandiri Macro and Market Brief - Thriving Through Transition pada Selasa (14/5/2024).
Apabila dilihat dari kategori penggunaannya, kredit modal kerja tumbuh 12,3% pada Maret 2024, lebih tinggi dibandingkan Februari 2024 sebesar 12,04%. Kemudian, kredit investasi juga tumbuh pesat 14,83% pada Maret 2024, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 11,82%.
Baca Juga
Sementara, kredit konsumsi tumbuh 10,22% pada Maret 2024, juga lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 9,54%.
"Dari sisi kualitas aset juga terkendali. Jumlah kredit restrukturisasi terus menunjukan penurunan," kata Dian.
Bank Mandiri sendiri memproyeksikan kinerja kinerja pertumbuhan kredit pada 2024 di level 9%-10%. "Hal ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa tumbuh sehat 5,06%," tutur Dian.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan kinerja kredit perbankan memang bisa tumbuh pesat di tengah volatilitas pasar keuangan global.
Kinerja kredit bank ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 7,44% pada Maret 2024, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 5,66%.
Likuiditas industri perbankan pada Maret 2024 juga memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang masih jauh di atas level kebutuhan pengawasan. Rasio alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing 121,05% dan 27,18% atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
Kualitas kredit pun terjaga, di mana rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross 2,25% per Maret 2024, turun dibanding Februari 2024 di level 2,35%. Kemudian NPL net 0,77% per Maret 2024, dari bulan sebelumnya 0,82%.
Lebih lanjut, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan berada di level memadai, 26% per Maret 2024.
“Bantalan mitigasi risiko [perbankan] cukup solid di tengah kondisi ketidakpastian global saat ini,” kata Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Senin (13/5/2024).