Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan kredit diramal melambat pada semester II/2025. Daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih dinilai menjadi tantangan industri perbankan pada paruh kedua 2025.
Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyampaikan proyeksi pertumbuhan kredit semester II/2025 masih tetap bergerak lebih lambat seperti semester I/2025.
“Kemungkinan pertumbuhan kredit 2025 sekitar 7% hingga 9%,” kata Trioksa kepada Bisnis, Jumat (8/8/2025).
Pada paruh kedua 2025, Trioksa memperkirakan sektor yang terkait dengan konsumsi masyarakat seperti perkebunan, pertanian, dan perdagangan dapat menjadi motor penggerak kredit.
“Sementara yang perlu diperhatikan adalah sektor properti, otomotif dan pariwisata perhotelan,” ungkapnya.
Dia menambahkan sejumlah tantangan perlu diwaspadai industri perbankan pada semester II/2025. Tantangan itu terkait dengan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, sehingga pembiayaan terhadap barang-barang mahal perlu dievaluasi dengan baik.
Baca Juga
Sementara itu, Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa responden memperkirakan outstanding kredit sampai dengan akhir 2025 tetap tumbuh.
Kondisi ini antara lain ditopang oleh prospek kondisi ekonomi dan moneter yang tetap baik serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit.
Dalam laporannya, outstanding kredit sampai dengan akhir 2025 diramal meningkat dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 94,28%.
Kendati begitu, nilai ini lebih rendah dibandingkan SBT pertumbuhan kredit 2024 sebesar 95,74% serta angka prakiraan pada survei kuartal/I 2025 dengan SBT sebesar 96,27%.
“Penyaluran kredit 2025, antara lain didorong oleh prospek kondisi ekonomi, kebijakan suku bunga, serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit,” tulis BI dalam laporannya, dikutip Jumat (8/8/2025).
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) diperkirakan meningkat dibanding 2024, dengan nilai SBT sebesar 98,05%, dan lebih tinggi dibandingkan SBT pertumbuhan DPK 2024 yang tercatat sebesar 89,30% serta angka prakiraan pada survei kuartal I/2025 dengan SBT sebesar 94,34%.