Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dahlan Iskan Bertemu 18 Petinggi Perusahaan AS, Ada Apa?

Menteri BUMN Dahlan Iskan, menerima kunjungan 18 petinggi perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat pada Selasa (12/11/2013) pagi untuk menjajaki kemungkinan kerja sama investasi dengan perusahaan milik negara.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan, menerima kunjungan 18 petinggi perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat pada Selasa (12/11/2013) pagi untuk menjajaki kemungkinan kerja sama investasi dengan perusahaan milik negara.

"Perusahaan-perusahaan tersebut ingin mengetahui lebih lanjut jika ingin memperluas bisnis di Indonesia, terutama dengan BUMN," ujar Dahlan, di Plaza Bank Mandiri, seperti dikutip Antara, Selasa (12/11/2013).

Ke-18 perusahaan yang tergabung dalam US-Asean Business Council tersebut meliputi Boeing, BP Indonesia, Caterpillar, Chevron, Conoco Philips, Fedex, Ford Motor Indosesia, General Electric, Hewlett Packard Indonesia.

Selain itu, juga Exxon, Freeport McMoran, Nike Indonesia, P&G, HM Sampoerna, Quallcom, Visa, ExxonMobil, Freeport McMoran.

Menurut Dahlan, dalam pertemuan yang dilakukan tertutup dan berlangsung sekitar 40 menit tersebut, tidak ada penandatanganan kerja sama.

"Ini sekedar pertemuan untuk berdiskusi soal pengembangan bisnis perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di Indonesia. Kalau mereka mau kerja sama dengan BUM harus tender, tidak seperti swasta. Harus ada prosedurnya," tegasnya.

Namun, pada pertemuan tersebut mantan Dirut PT PLN ini sempat meminta agar perusahaan asal negeri Paman Sam memperluas investasi di Indonesia.

"Saya optimis Amerika Serikat dengan perusahaan-perusahaan berskala global itu bersedia meningkatkan investasi di sini. Hubungan kita bagus, kan Amerika Serikat yang mengajari kita demokrasi," ujar Dahlan.

Dia mencontohkan Ford Indonesia yang sudah berkomitmen akan memperluas pabrik di Bekasi, Chevron mengembangkan pembangkit listrik geo thermal, Exxon yang segera merealisasikan investasi di Blok East Natuna.

"Kami juga sempat berbincang soal persoalan mendasar yang dihadapi seperti masalah peraturan dan hukum, termasuk kemungkinan mendapatkan keringanan pajak  (tax holiday) jika meningkatkan nilai investasi di Tanah Air," kata Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper