Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Windu Kentjana International Tbk berhasil membukukan laba bersih setelah pajak hingga September 2013 sebesar Rp77,91 miliar, tumbuh 6,5% dari posisi Rp73,14 miliar.
Direktur Keuangan Bank Windu Adri Triwitjahjo mengungkapkan peningkatan laba ditopang oleh meningkatnya penyaluran kredit perseroan.
“Kredit yang sudah kami salurkan sudah mencapai Rp5,31 triliun. Bila dibandingkan tahun lalu, kami menargetkan pertumbuhan kredit sebesar Rp1 triliun,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (19/11/2013).
Dia mengungkapkan hingga akhir 2013, perseroan menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp7,5 triliun, tumbuh 22% dari periode yang sama tahun lalu. Sektor kredit yang paling dominan adalah sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan porsi 38%, kedua terbesar adalah manufacturing.
Rasio pendanaan terhadap pembiayaan (loan to deposito ratio/LDR) hingga September sebesar 86,76%.
Dalam penyaluran kredit, perseroan juga tetap menerapkan azas prudent (kehati-hatian) dalam penyaluran kredit untuk menjaga kualitas kredit. Adri mengatakan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 1,9%.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Windu sebesar Rp5,04 triliun. Adapun komposisi DPK yakni giro sebesar Rp797 miliar, tabungan Rp436 miliar dan deposito Rp4,82 triliun.
Adri mengatakan perseroan sudah mulai menahan laju ekspansi kredit sesuai pesan dari Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas perekonomian. Dia memproyeksikan pada 2014 pertumbuhan kredit perseroan tak akan setinggi tahun sebelumnya, berada pada kisaran15%--18%.