Bisnis.com, JAKARTA --- Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto memangkas komisaris dan menghapus tantiem direksi BUMN. Pasalnya, rencana ini dapat berkontribusi positif terhadap penerimaan negara.
Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi Perbankan Perbanas Aviliani menyampaikan, efisiensi di tubuh BUMN, termasuk perampingan jumlah komisaris dan penghapusan tantiem akan berdampak positif terhadap keuangan negara.
“Saya melihatnya sih statement pak prabowo hal yang bagus, semakin kita efisien berarti nanti dividen yang disetor kepada negara juga makin besar dong,” kata Aviliani dalam Kelas Jurnalis Perbanas di Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).
Aviliani menuturkan, efektivitas keberadaan komisaris sejatinya tidak ditentukan oleh jumlah, melainkan fungsi pengawasan yang dijalankan. Dalam peraturan Perseroan Terbatas (PT), kata dia, juga tidak mengatur terkait batas minimal jumlah komisaris.
Mantan Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu mengatakan, posisi Komisaris memiliki tanggung jawab besar, termasuk tanggung renteng apabila ada persoalan hukum maupun keputusan yang diambil perusahaan.
“Di peraturan PT (Perseroan Terbatas) itu tidak ada minimal berapa [jumlah komisaris]. Tergantung kebutuhan. Swasta juga sama. Jadi kalau memang kita nggak butuh banyak ya minimal aja misalnya mau 3, nggak masalah,” tuturnya.
Baca Juga
Selain dari sisi komisaris, dia menilai masih ada ruang lain untuk efisiensi, baik pada pos keuangan maupun non keuangan. Menurutnya, biaya operasional BUMN masih dapat ditekan sehingga kinerja perusahaan pelat merah dapat lebih optimal.
“Menurut saya masih banyak yang bisa diefisienkan dari biaya operasional baik itu di sektor keuangan maupun non-keuangan,” pungkasnya.
Dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-1 Tahun Sidang 2025/2026 dan Penyampaian RAPBN Tahun Anggaran 2026, Kepala Negara menyampaikan bakal mengurangi jumlah komisaris hingga enam orang dan menghilangkan tantiem yang biasa diterima direksi BUMN.
Prabowo akan memotong jumlah komisaris menjadi empat atau lima orang dengan maksimal enam orang. Selain itu, dia juga akan menghapus kebijakan tantiem.
“Saya hilangkan tantiem. Saya tidak mengerti apa arti tantiem. Itu akal-akalan saja,” kata Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Ketua Umum Partai Gerindra itu telah memerintahkan Danantara Indonesia untuk tidak memberikan tantiem kepada direksi apabila perusahaan mengalami rugi. Penyampaian keuntungan dalam laporan keuangan harus secara realistis, bukan akal-akalan.
Untuk diketahui, tantiem merupakan bagian dari laba perusahaan yang diberikan kepada anggota direksi atau dewan komisaris sebagai bentuk penghargaan atas kinerja, terutama jika perusahaan berhasil memperoleh laba atau mengalami peningkatan kinerja.
“Kalau direksi itu, kalau komisaris itu keberatan, segera berhenti! Banyak anak muda yang mampu siap gantikan mereka,” tuturnya.