Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih 2,3 Juta Penduduk Produktif Sumut Tak Punya Rekening

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumatra Utara dan Aceh mencatat sebanyak 2,31 juta penduduk usia produktif di Sumut belum memiliki rekening tabungan.

Bisnis.com, MEDAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX Sumatra Utara dan Aceh mencatat sebanyak 2,31 juta penduduk usia produktif di Sumut belum memiliki rekening tabungan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah IX Hari Utomo mengatakan jumlah rekening tabungan di Sumut hingga September 2013 mencapai 6,52 juta rekening.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan 11,50% atau 673.000 rekening dibanding akhir Desember 2012.

Jumlah saldo tabungan per September 2013 mencapai Rp62,51 triliun atau naik tipis 0,29% sebesar Rp181,53 miliar dibanding akhir Desember 2012.

Menurutnya jumlah penduduk Sumut sebanyak 13,21 juta jiwa, sekitar 66,84% atau 8,83 juta jiwa merupakan penduduk usia dewasa produktif.

"Terdapat potensi sebesar 2,31 juta penduduk produktif yang dapat dioptimalkan untuk menabung atau membuka rekening tabungan di perbankan Sumut," ujarnya, Minggu (24/11/2013).

Sementara itu, BI mencatat hingga September 2013, jumlah rekening TabunganKu yang dihimpun oleh 29 bank di Sumut tercatat sebanyak 63.841 rekening.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan 13% atau sebanyak 7.537 rekening dibandingkan dengan akhir Desember 2012.

Adapun jumlah saldo TabunganKu yang dihimpun mencapai Rp67,9 miliar, naik Rp6,13 miliar atau 9,93% dibanding saldo akhir tahun lalu.

Jumlah rekening tersebut diharapkan terus meningkat dengan digelarnya Gerakan Indonesia Menabung (GIM) di Medan.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menuturkan melalui GIM, masyarakat secara konkrit berperan aktif dalam mendukung pembangunan bangsa dengan mengisi pundi tabungan domestik secara lebih serius.

Menurut dia, sebagai bangsa juga dapat memastikan diri bahwa salah satu sumber pendanaan pembangunan yang paling penting dapat digali dari potensi domestik.

Untuk itu, ucapnya, pembangunan ekonomi yang lebih stabil dapat dicapai yang pada akhirnya akan berkontribusi positif terhadap upaya memastikan kesinambungan peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa pencanangan GIM menjadi salah satu batu loncatan yang penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Upaya perluasan penyediaan dan pemanfaatan TabunganKu telah dilakukan oleh BI diantaranya melalui penggunaan TabunganKu untuk pencarian Bantuan Siswa Miskin.

Inisiatif ini dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional, Asosiasi Bank Daerah, dan seluruh Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.

Kerjasama tersebut telah meningkatkan penggunaan rekening TabunganKu, atau basic saving account lain sebesar 1,6 juta rekening per September 2013.

BI melaporkan jumlah rekening TabunganKu per September 2013 tercatat sebanyak 5.214.224 rekening, melonjak 43% atau sebanyak 1.578.605 rekening dibandingkan akhir tahun lalu.

Pentingnya GIM, kata Mirza, akibat adanya ketergantungan negara terhadap dana dari luar negeri. BI menilai masyarakat belum maksimal dalam memanfaatkan jasa perbankan.

"Promosi menabung dilakukan di depan anak-anak karena mereka nantinya akan mempunyai penghasilan. Budaya menabung harus dimulai sejak kecil," paparnya.

Secara makro menunjukkan bahwa angka kredit di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pertumbuhan DPK selalu lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit.

Potensi permintaan kredit tersebut cukup tinggi disebabkan oleh ekonomi Indonesia yang terus bergerak membaik tetapi dana yang tersedia tidak sepadan.

Hal itulah yang menyebabkan beberapa bank memiliki loan to deficit ratio (LDR) lebih dari 92%. Padahal angka tersebut merupakan batas yang diperkenankan oleh BI.

Cara menurunkan LDR, papar Mirza, dana perbankan harus ditingkatkan agar deposit tumbuh minimum setara degan pertumbuhan kredit.

"Kalau LDR tidak di turunkan, biaya perbankan akan naik dan bunga kredit akan naik juga," katanya.

GIM di Medan diikuti oleh 6 perbankan yang memiliki kantor di Sumut.

Perbankan tersebut antara lain Bank Danamon, Bank OCBC NISP, Bank Syariah Mandiri, Standard Chartered Bank, Bank Sumut dan Bank Mestika Dharma.

Maulana, Kepala Bidang Dana dan Treasury Bank Sumut, mengatakan pihaknya telah menyalurkan dana bina cipta pelajar miskin sekitar 1 juta rekening dan sebanyak 46.000 rekening TabunganKu.

Dia menungkapkan bina cipta pelajar miskin tersebut merupakan dana dari pemerintah pusat dalam rangka penggerakan ekonomi sebagai lanjutan program Bantuan Langsung Masyarakat (BLSM) untuk siswa. Bantuan tersebut berfariasi antara SD hingga SMA.

"Jumlah rekening TabunganKu di Bank Sumut terus mengalami peningkatan. Sebanyak 95% rekening TabunganKu ada di Bank Sumut. Kami bergerak terus ke sekolah-sekolah, melalui mobil TabunganKu untuk menambah jumlah rekening," tegasnya.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper