Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) berencana menambah 26 outlet priority banking pada tahun depan guna mengejar pertumbuhan dana kelolaan 20%.
Penambahan tersebut akan menggenapkan jumlah outlet BRI Prioritas menjadi 114 pada akhir 2014 mendatang, sedangkan jumlah outlet pada tahun ini mencapai 88 unit.
Direktur Bisnis Konsumer BRI A. Toni Sutirto mengatakan perseroan menargetkan jumlah nasabah BRI Prioritas pada tahun depan akan bertambah 7.000 nasabah menjadi sekitar 37.000 nasabah.
“Kami menargetkan dana kelolaan bisa tumbuh 20% dibandingkan dengan posisi tahun ini sekitar Rp35 triliun,” ujarnya di sela-sela Pembukaan Sentra Layanan Prioritas di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Selasa (26/11/2013).
Selain penambahan outlet, Bank peraih laba terbesar di Indonesia ini juga akan meningkatkan sejumlah manfaat (benefit and priviledge) kepada para nasabah prioritas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi persaingan ketat dalam priority banking.
“Pada tahun depan persaingan priority banking akan semakin ketat. Bank-bank akan perang priviledge untuk menjaga loyalitas para nasabah,” ujar Kepada Divisi Dana dan Jasa BRI Widodo Januarso .
BRI juga meningkatkan produk investasi yang ditawarkan dalam outlet BRI Prioritas, mulai dari reksadana, Obligasi Ritel Indonesia, hingga produk unit-link melalui lini bancassurance.
“Kami sudah memiliki mitra sekitar 10—12 perusahaan untuk mengembangan produk investasi tersebut. Rencananya akan terus kami tambah sesuai kebutuhan nasabah,” jelasnya.
Bagi BRI, layanan prioritas bukan hanya hanya untuk menambah dana pihak ketiga (DPK), tetapi juga meningkatkan pendapatan komisi (fee based income) dalam penjualan produk investasi.
“Fee based income kami dalam penjualan bancassurance telah mencapai Rp200 miliar-Rp300 miliar,” ujar Widodo.
BRI Prioritas merupakan layanan perbankan eksklusif bagi nasabah yang memiliki dana minimal Rp500 juta. Bagi BRI, layanan ini bukan hanya diandalkan untuk menambah dana pihak ketiga, tetapi juga meningkatkan fee based income dengan menjual produk investasi.