Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Timur Indonesia Dominasi Ketimpangan Pendapatan

Kawasan Timur Indonesia mendominasi ketimpangan pendapatan dibandingkan dengan kawasan lain. Hal itu disebabkan oleh perbedaan laju peningkatan kesejahteraan di lapisan masyarakat.
Bank Indonesia
Bank Indonesia

Bisnis.com, MAKASSAR — Kawasan Timur Indonesia mendominasi ketimpangan pendapatan dibandingkan dengan kawasan lain. Hal itu disebabkan oleh perbedaan laju peningkatan kesejahteraan di lapisan masyarakat.

Berdasarkan Kajian Ekonomi Regional Laporan Nusantara yang dirilis Bank Indonesia per Februari 2014, indikator rasio gini dalam beberapa tahun terakhir justru menunjukkan peningkatan.

“Secara nasional, rasio gini meningkat dari 0,410 menjadi 0,413 pada 2013. Hal ini memberikan arti adanya kenaikan tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat,” tulis laporan tersebut seperti dikutip Bisnis, Senin (3/3/2014).

Menurut bank sentral, memburuknya kondisi ketimpangan tercermin pada kenaikan jumlah provinsi yang masuk ke dalam kategori ketimpangan sedang (0,4 < rasio gini < 0,5).

BI mengungkapkan gambaran ketimpangan antar daerah menunjukkan hal yang tidak berbeda, dari 11 provinsi yang termasuk kategori ‘ketimpangan sedang,’ sebanyak delapan provinsi di antaranya berada di KTI.

Namun, otoritas moneter tersebut tidak menyebutkan provinsi apa saja yang menunjukkan tren peningkatan ketimpangan penduduk.

Peningkatan ketimpangan ini cukup ironis, pasalnya di tengah angka kemiskinan yang menurun. Secara nasional, angka kemiskinan mengalami penurunan dari 11,7% pada 2012 menjadi 11,5% pada 2013.

“Ini mengindikasikan adanya perbedaan laju peningkatan kesejahteraan di antara berbagai kelompok masyarakat,” ungkap BI.

BI menilai pencapaian tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir lebih banyak berdampak positif pada meningkatnya laju pendapatan masyarakat kelas menengah atas yang lebih cepat.

Sementara itu, akselerasi laju pendapatan kelompok masyarakat menengah bawah relatif lebih lambat karena mereka lebih banyak bekerja di sektor pertanian dan industri yang pertumbuhannya relatif lebih lambat daripada sektor lainnya.

“Hal lain yang perlu dicermati adalah meningkatnya pengangguran di berbagai daerah pada 2013. Peningkatan tersebut antara lain terkait dengan menurunnya kinerja perekonomian daerah sepanjang 2013.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper