Bisnis.com, JAKARTA—Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D. W. Martowardojo menegaskan pertumbuhan kredit pada Januari 2014 yang berada di kisaran 20% year on year sudah sejalan dengan kebijakan yang ditempuh BI.
“Itu sudah selaras dengan imbauan BI untuk pertumbuhan kredit tahun ini antara 15% sampai 17%,” katanya saat berkunjung ke Kantor Perwakilan BI Sulawesi Utara, Selasa (11/3/2014).
Menurutnya BI juga telah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan rencana bisnis bank yang menyebutkan pertumbuhan kredit tahun ini masih di bawah 17%.
Dia menegaskan semua pihak perlu berhati-hati jika melihat realisasi pertumbuhan kredit. BI tetap pada rekomendasi pertumbuhan kredit tahun ini di bawah 17%.
"Kalau mau riil 2013 di kisaran 8,3%, sedangkan inflasi 2014 kisarannya 4,5% bisa dilakukan penyesuaian untuk melihat pertumbuhan riil,” katanya.
Berdasarkan data yang dipublikasikan BI diketahui sepanjang Januari 2014 pembiayaan perbankan berupa kredit mencapai Rp3.287 triliun atau tumbuh 20,9% year on year (yoy).
Pertumbuhan itu sedikit melambat dibandingkan Desember 2013 yang tumbuh 21,4% yoy.
Perlambatan penyaluran kredit terutama terjadi untuk jenis penggunaan modal kerja yang tercatat sebesar Rp1.553,8 triliun atau tumbuh 19,5% yoy.
Pertumbuhan ini melambat dibandingkan Desember 2013 yang mencapai 20,2%.