Bisnis.com, JAKARTA – Bank DBS asal Singapura memprediksi tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia akan tumbuh hingga 5,6%, pada semester pertama tahun ini, lebih tinggi sekitar 0,3% dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan konsumsi selama tiga tahun terakhir.
Gundy Cahyadi, Ekonom DBS, mengatakan pertumbuhan konsumsi dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi di antaranya terpengaruh oleh momentum Pemilu. Tren peningkatan konsumsi selalu terjadi saat pesta demokrasi digelar.
“Dampak pemilu akan positif, ditambah dengan ketahanan yang mendasari konsumsi rumah tangga,” katanya, Rabu (26/3/2014).
Mengutip data Bank Indonesia, Gundy menyebutkan penjualan ritel saat ini tumbuh lebih dari 20% year on year. Pertumbuhan penjualan kendaraan juga masih melaju hingga 10% atau setara dengan pertumbuhan pada tahun sebelumnya.
Konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).
DBS memproyeksi PDB mampu tumbuh setidaknya 6% pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun ada sejumlah risiko yang perlu diwaspadai seperti volatilitas nilai tukar rupiah.