Bisnis.com, RIYADH - Bank Syariah terbesar di dunia kehilangan kekuatannya di Arab Saudi, pasar lokalnya, karena melambatnya pertumbuhan kredit dan meningkatnya persaingan untuk pelanggan ritel yang membebani pendapatan.
Al Rajhi Bank, seperti dilansir Bloomberg minggu ini mengatakan bahwa pada kuartal pertama keuntungan turun 17 % dari tahun sebelumnya, dan pada kuartal ketiga laba menurun.
Pertumbuhan kredit dalam tiga bulan pun melambat menjadi 7% dari 19% pada periode yang sama tahun 2013. Yang dibandingkan dengan 30% untuk Bank Albilad dan 11% untuk Samba Financial Group.
Laba bank yang berbasis di Riyadh ini melambat seiring perekonomian Arab Saudi yang tumbuh 4,2 % tahun ini.
Hal itu terjadi karena bank yang menjadi saingan mengalihkan perhatian mereka kepada pelanggan ritel menyusul diberlakukannya hukum perburuhan yang baru.
Hukum perburuhan baru tersebut mengatur proyek konstruksi harus ditahan.
Pinjaman untuk konstruksi menyumbang 7,7% dari total kredit perbankan pada tahun 2013, menurut NCB Capital seperti dilansir Bloomberg.
"Terdapat peningkatan persaingan untuk bisnis kredit ritel, dan harganya semakin ketat," ujar Jaap Meijer, direktur eksekutif di Arqaam Capital Ltd di Dubai melalui telepon kemarin (15/4).
"Bank syariah yang lebih kecil seperti Bank Aljazira, Albilad dan Bank Alinma menargetkan pertumbuhan yang lebih cepat," tambahnya seperti dilansir Bloomberg, Selasa (16/4).