Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Pasangan Usaha Modal Ventura Bertambah, Sektor Produktif Mendominasi

Perusahaan pasangan usaha modal ventura yang mendapatkan pembiayaan produktif mencapai 99,98%, dengan penyaluran dana tumbuh 6,8% (YoY) per kuartal I/2025.
Ilustrasi investasi oleh modal ventura. / dok Freepik
Ilustrasi investasi oleh modal ventura. / dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Jumlah perusahaan pasangan usaha (PPU) industri modal ventura bertambah menjadi 2.424.037 pada kuartal I/2025, naik 6,8% (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Jika dibedah, PPU pembiayaan usaha produktif mendominasi dengan jumlah 2.423.694 atau sebesar 99,98% dari total PPU dalam periode ini. PPU pembiayaan usaha produktif dalam kuartal I/2025 tumbuh 6,8% (YoY).

Sisanya, PPU dari jenis kegiatan usaha penyertaan saham hanya 181 unit, terkoreksi 15,8% (YoY). Sedangkan PPU penyertaan melalui pembelian obligasi konversi hanya 160 unit, terkoreksi 32,5% (YoY). Sisanya, PPU dari pembiayaan melalui pembelian surat utang yang diterbitkan PPU fase rintisan (startup) dan/atau PPU fase pengembangan usaha sebanyak 2 unit, dari yang sebelumnya di kuartal I/2024 tidak ada transaksi pembiayaan.

Adapun saat ini pembiayaan modal ventura bergeser ke sektor riil usai diterpa fenomena tech winter. Sektor ekonomi paling besar mendapat pembiayaan modal ventura adalah sektor perdagangan.

Kecilnya PPU fase rintisan atau startup tersebut dikarenakan perusahaan modal ventura saat ini lebih selektif dalam mengucurkan pembiayaan atau penyertaan modal mereka. 

"Saat ini, investor semakin menerapkan prinsip kehati-hatian dengan fokus pada perusahaan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat serta kondisi keuangan yang telah mencapai atau setidaknya mendekati profitabilitas," kata Wakil Ketua I Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Ronald Simorangkir kepada Bisnis, dikutip pada Minggu (6/7/2025).

Sebagai informasi, dalam industri modal ventura terdapat dua tipe bisnis, yaitu Venture Capital Corporation (VCC) dan Venture Debt Corporation (VDC). VDC adalah modal ventura yang lebih banyak ke pembiayaan utang ke perusahaan baru berkembang, sedangkan VCC lebih banyak ke penyertaan modal ke sebuah entitas bisnis.

Bila dibedah berdasarkan jenis kegiatan usaha, total penyertaan modal ventura dalam kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp5,97 miliar, terkoreksi 7,8% (YoY). Sisanya, total pembiayaan modal ventura tercatat sebesar Rp10,75 triliun, tumbuh 4,4% (YoY).

Secara presentase, total penyertaaan modal ventura dibanding total pembiayaan dalam kuartal I/2025 adalah 36% dibanding 64%.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan bagi VDC yang jenis kegiatan usahanya adalah memberikan pembiayaan utang, pembiayaan akan lebih banyak ke sektor riil yang tidak terlalu berkaitan erat dengan teknologi.

"Modal ventura VDC akan sangat tergantung dari pergerakan sektor ekonomi. Sementara itu, modal ventura dengan tipe bisnis VCC lebih banyak membiayai untuk sektor digital, tetapi tidak menutup kemungkinan sektor lainnya, tapi masih berhubungan dengan digitalisasi," ujarnya.

Adapun, di dalam Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura 2024—2028, Otoritas Jasa Keuangan mengharapkan penguatan kelembagaan modal ventura baik dalam bentuk VCC maupun VDC dapat mempercepat pertumbuhan modal ventura dalam membantu pembiayaan bagi usaha rintisan dan UMKM rintisan.

Pada akhir periode roadmap tersebut, diharapkan minimal 67% penyaluran VCC dapat difokuskan pada penyertaan modal. Sementara minimal 67% dari aset VDC digunakan untuk pembiayaan pasangan usaha. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper