Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA—Skema konsolidasi melalui akuisisi maupun merger diyakini menjadi pilihan rasional perbankan di Tanah Air saat ini terutama mereka yang berada di level menengah ke bawah.

Ketua Bidang dan Pengkajian Penelitian Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan penguatan modal menjadi tuntutan utama bagi perbankan jika ingin tetap bersaing di Industri. Sayang dia menilai upaya ini tidak akan mudah karena situasi industri yang kurang baik.

“Bank BUKU (bank umum dengan kelompok usaha) I misalnya kalau mau naik harus tambah modal. Pemilik akan berhitung, bisa jadi akan memilih merger,” ujarnya saat ditemui Bisnis di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya langkah tersebut cukup rasional dilakukan lantaran biaya yang dikeluarkan akan lebih besar bila terus bertahan dengan strategi lama. Apalagi saat ini, katanya, sekitar 60% pangsa pasar industri perbankan nasional hanya dikuasai oleh 10 bank.

Dia menambahkan pada 2016 perbankan di Tanah Air diperkirkan membutuhkan modal Rp113 triliun dengan ekspansi kredit mencapai 20% sedangkan 15% di antaranya digunakan untuk dana. Implementasi Basel III pada 2016 juga memaksa bank swasta untuk menambah modal demi memuluskan jalan ekspansi.

Aviliani mengatakan konsolidasi juga bukan hal tabu bagi bank BUMN meski tak harus melalui skema akuisisi maupun merger. Dia menilai permintaan bank BUMN agak pemerintah mengurangi dividen cukup beralasan. Salah satunya demi menjaga modal dan menopang ekspansi.

Dia berharap rencana konsolidasi bank BUMN tidak mendapat hambatan di level legislatif. Dia menegaskan konsolidasi penting dilakukan karena dinamina industri perbankan yang terus berubah. “Sekarang belum ada yang skala ASEAN, padahal sebentar lagi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) berlaku,” katanya.

Hal senada juga dikemukakan Wakil Direktur PT Bank Negara Indonesia Tbk Felia Salim. Menurutnya konsolidasi adalah desakan pasar. Dia meyakini konsolidasi akan melahirkan kompetisi yang lebih efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Galih Kurniawan
Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper