Bisnis.com, JAKARTA—Pemegang saham terbesar dari Hennes & Mauritz (H&M) peritel pakaian terbesar kedua di Eropa ini meraup keuntungan US$541,1 juta atau 1,7% dari kekayaannya. Namun, dilihat dari year to date, malah menurun 2,5% atau sebesar US$799.3 miliar.
Pada 2013, seperti dilansir Bloomberg.com (23/6/2014), Persson tercatat memiliki pendapatan lebih dari US$19 miliar pada 2013.
Perusahaan yang berbasis di Stockholm mengoperasikan lebih dari 3.100 toko di 53 negara di bawah enam lini brand, termasuk H&M, Monki dan Cheap Monday. H&M mempekerjakan lebih dari 104.000 orang dan 260 desainer yang berdedikasi dalam membuat pola segala pakaian.
Ayah Persson, Erling mendirikan H&M pada tahun kelahirannya di Stockholm pada 1947. Persson yang lulus dari Universitas Stockholm dan Lund University, membuatnya bergabung dengan bisnis keluarga pada 1976.
Berawal sebagai kepala operasional perusahaan di Inggris. Lalu, dia menjadi CEO pada 1982 dan ketua pada tahun 1998.
Selama tiga dekade terakhir, perusahaannya berkembang di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, di mana Erling memeluk ide menjual dengan harga terjangkau namun tetap trendi.
Sekarang, H&M sudah merambah ke Hong Kong, Shanghai, Tokyo dan Moskow sejak 2007. Saat ini masih berusaha untuk memperluas ke Amerika Selatan dan Australia.