Bisnis.com, MANADO — Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Sulawesi Utara (Sulut) meminta kepada PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara (Bank Sulut) untuk menurunkan suku bunga pinjaman bagi pegawai negasa sipil (PNS) di lingkungan pemerintah daerah (pemda).
Siswa R Mokodongan, Ketua Umum Korpri Sulut, menuturkan langkah penurunan suku bunga itu diprediksi mampu mendongkrak penyaluran kredit Bank Sulut di kalangan PNS.
Menurutnya, salah satu faktor pemicu akselerasi kinerja Bank Sulut saat ini adalah kontribusi PNS di lingkungan pemda setempat.
“Selama ini, Pemprov Sulut telah memberi kepercayaan kepada Bank Sulut, seperti membayar gaji pegawai (payroll) dan menyalurkan pinjaman konsumsi,” ujar Mokodongan yang juga menjabat Sekretaris Daerah Pemprov Sulut ini, Minggu (20/7/2014).
Selain itu, saat ini Bank Sulut dipercaya untuk mengelola penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang akan disalurkan ke seluruh sekolah di daerah tersebut.
Dia menegaskan semua kebijakan Pemprov Sulut turut membantu meningkatkan operasional bank kebanggaan masyarakat Sulut itu, terutama menggenjot penerimaan laba.
“Saya tunggu sebelum pelaksanaan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus 2014, kiranya Bank Sulut dapat membantu anggota Korpri Sulut dalam menurunkan suku bunga pinjaman tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, Bank Sulut diharapkan mampu menyesuaikan strategi yang dilakukan oleh bank lain dalam menarik minat nasabah dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) atau penyaluran kredit.
“Bank lain bisa menurunkan bunga kredit, kenapa Bank Sulut?” tutur Mokodongan.
Direktur Operasional Bank Sulut, Judy Koagow, mengungkapkan suku bunga pinjaman (kredit) kepada PNS lingkungan Pemprov Sulut diberikan mulai dari 7,75% per tahun. Pihaknya akan mempertimbangkan usulan dari Korpri Sulut tersebut.
Selain itu, Bank Sulut juga bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional Sulut ikut serta memperlancar pembuatan kartu pegawai elektronik (KPE) melalui dana dari Bank Sulut.
