Bisnis.com, JAKARTA-- Pada semester I tahun ini, Indonesia Eximbank atau dikenal juga sebagai Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah membukukan premi asuransi mendekati targetnya pada 2014.
Berdasarkan paparan kinerja semester I, sepanjang Januari sampai Juni tahun ini, Eximbank membukukan pendapatan premi senilai Rp448,7 miliar. Angka tersebut hampir mencapai target premi tahun ini yang sebesar Rp500 miliar.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, perolehan premi tahun ini tumbuh cukup signifikan. Pada 2012, Eximbank meraup premi senilai Rp149,3 miliar, angka tersebut tumbuh menjadi Rp261,5 pada 2013.
Isnen Sutopo, Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank mengatakan, melonjaknya premi asuransi tersebut disebabkan pihaknya berani mengambil risiko.
“Kalau kita coba kelompokkan risiko menjadi a,b,c,d dari yang terkecil sampai terbesar, banyak perusahaan asuransi hanya berani pada risiko a dan b, sedangkan kami berani ke c dan d. Meski begitu, klaim kami tetap zero kok sampai sekarang,” jelasnya usai paparan kinerja, Rabu (23/7/2014).
Sebagai gambaran, selain menyalurkan pembiayaan, Indonesia Eximbank juga mengelola sendiri produk asuransi dan penjaminan terkait ekspor.
Indonesia Eximbank memberikan asuransi dalam bentuk asuransi atas risiko kegagalan ekspor, risiko kegagalan bayar, investasi yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri, dan risiko politik di suatu negara yang menjadi tujuan ekspor.