Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melaporkan peningkatan signifikan dalam penyaluran pembiayaan melalui program Pembiayaan Khusus Ekspor (PKE) per Juni 2025.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR, Rabu (23/7/2025), Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Dewan Direktur LPEI Sukatmo Padmosukarso mengatakan bahwa pihaknya telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp5,501 triliun hingga akhir semester I/2025. Angka itu meningkat sekitar 72% dari realisasinya per Juni 2024, sebesar Rp3,190 triliun.
Selain itu, dia memaparkan bahwa LPEI mencatatkan peningkatan outstanding pembiayaan sebesar 32% menjadi Rp5,829 triliun per Juni 2025 dari Rp4,428 triliun pada Desember 2024. Jumlah pelaku usaha yang mendapatkan pembiayaan juga meningkat menjadi 250 unit usaha.
Sukatmo memerinci, penyaluran PKE tersebut diberikan ke bidang pariwisata senilai Rp1,6 triliun, industri penerbangan Rp1 triliun, trade finance Rp2,5 triliun, UKM Rp2 triliun, dan alat transportasi Rp1,5 triliun.
Namun, dia menyampaikan pembiayaan yang dikelola unit bisnis tidak tumbuh signifikan.
"Dapat kami laporkan bahwa ini relatif stagnan. Tetapi dari sisi komponen, dari lembaga yang kami biayai itu terjadi perubahan," katanya, Rabu (22/7/2025).
Baca Juga
Lebih lanjut, bila diperinci berdasarkan penugasan, dia menuturkan komponen berdasarkan penugasan khusus meningkat menjadi 15% per Juni 2025, sedangkan berdasarkan komposisi, segmen skala kecil dan menengah tumbuh menjadi 19%.
"Jadi orientasi kami, kami perbaiki kearah penugasan khusus maupun sektor UMKM," jelas Sukatmo.
Sukatmo juga menjabarkan komposisi PKE berdasarkan sektor ekonomi. Hingga Juni 2025, sektor perindustrian masih mendominasi PKE dengan kontribusi sebesar 46%. Sektor pertanian menyusul dengan 21%, kemudian pertambangan 15%, jasa 5%, konstruksi 4%, perdagangan 4%, dan pengangkutan 2%.
Selain itu, dia menyebutkan pada semester I/2025, NPL Net perusahaan membaik dari 4,5% menjadi 4,1%. Lalu modal juga terjaga pada level 37%. Adapun, laba bersih LPEI meningkat 13% menjadi Rp101 miliar secara dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.