Bisnis.com, JAKARTA-- Salah satu kolega di kantor merasa beruntung karena dia sudah menggunakan kartu Flazz dari Bank Central Asia (BCA) untuk transaksi pembelian tiket Kereta Rel Listrik (KRL) dan tiket Bus Trans Jakarta.
Sekarang penggunaan electronic money atau E-Money diberlakukan untuk pembayaran tiket Trans Jakarta di sepanjang Koridor I. Dia mengatakan kartu tersebut lebih praktis dibandingkan harus merogoh uang tunai.“Belum lagi kalau ada kembalian receh, kadang-kadang tercecer,” ujarnya.
Pembayaran menggunakan E-Money diberlakukan di sepanjang rute halte Blok M hingga halte Kota mulai 11 Agustus lalu. Kartu pembayaran untuk Trans Jakarta dikeluarkan oleh beberapa bank antara lain BCA dengan kartu Flazz, Bank Mandiri yang memiliki produk e-money, BRI dengan produk Brizzi, BNI yang memiliki Tap Cash, Bank Mega dengan Megacard, serta Bank DKI yang memiliki produk Jakcard.
Di sisi lain, beberapa kartu E-Money dari enam bank tersebut juga terintegrasi untuk membayar kereta Commuter Jabodetabek. Kartu-kartu tersebut adalah BCA Flazz, Mandiri e-money, BRI Brizzi dan BNI Tap Cash.
Penerapan E-Money untuk fasilitas umum merupakan bagian perombakan sistem agar lebih modern dan diharapkan lebih transparan dalam bertransaksi. Selain itu, penerapan ini juga bertujuan untuk memangkas waktu tunggu serta mengurangi penggunaan kertas dalam pembelian tiket KRL maupun Bus Trans Jakarta.
Meski demikian, penggunaan dan penerapan E-Money memang perlu penyesuaian, terutama sikap pemangku kebijakan dalam mengedukasi masyarakat.
Perencana keuangan sekaligus Tim Penasihat Khusus Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apparindo) Freddy Pieloor membenarkan bahwa penggunaan uang elektronik ini memang lebih mudah diterima oleh kalangan kelas menengah.
Hal ini disebabkan oleh batas minimal pengisian saldo pada kartu tersebut serta gaya hidup pada kelas menengah yang semakin banyak menggunakan transportasi umum KRL dan Bus Trans Jakarta.