Bisnis.com, BANDUNG—Asosiasi Bank Syariah Indonesia Jawa Barat akan gencar membuka celah market di sektor riil di Tanah Priangan pada tiga bulan terakhir tahun ini guna meningkatkan ekspansi bisnis.
Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Jabar Ahmad S.F. Salmon mengatakan asosiasinya akan membuat terobosan dalam pengumpulan dana ataupun pembiayaan dari yang biasanya hanya sekadar sosialisasi secara umum.
“Kami akan membuat terobosan bekerja sama dengan anggota. Rencana pendekatan ke segmen industri dan kami akan masuk ke sentral ekonomi,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (8/9/2014).
Dia melanjutkan asosiasinya akan pada saat ini tengah merumuskan program dan strategi untuk memasuki pasar yang selama ini kurang gencar dilakukan oleh pelaku perbankan syariah, khususnya yang berada di daerah.
Upaya memasuki pasar dengan lebih agresif dari perbankan syariah akan terdukung kelonggaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberi kesempatan bank syariah bekerja sama dengan bank induknya untuk memasarkan produk.
Seperti pernah diberitakan Bisnis, Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Edy Setiadi mengatakan pola promosi secara bersamaan, termasuk penawaran di kantor cabang induk, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perbankan syariah.
Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jawa Barat-Banten, pada akhir Juni 2014 pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah mencapai Rp24,2 triliun atau meningkat 30,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
