Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan melakukan sosialisasi keaslian uang rupiah di Pasar Pandan Sari Balikpapan, guna mencegah peredaran uang palsu di seluruh wilayah tersebut.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Mawardi B.H Ritonga, jumlah uang palsu yang beredar dan telah ditemukan di kota ini telah meningkat dibanding dengan jumlah temuan 2013.
“Pada 2013 jumlah uang palsu yang kami temukan itu 663 lembar, sekarang sampai dengan Agustus saja sudah 613. Berarti ada peningkatan jumlah uang palsu yang ditemukan atau yang dilaporkan,” jelas Mawardi kepada wartawan, Rabu (17/9/2014).
Dia juga mengatakan, uang palsu yang beredar paling banyak ditemukan dalam pecahan Rp100.000. Dari jumlah 613 lembar uang palsu tersebut, lanjutnya, 95% berasal dari Pasar Pandan Sari.
“Maka dari itulah, lokasi ini jadi prioritas kami secepatnya. Kami sosialisasikan di sini, kami sampaikan cara-caranya bagaimana membedakan uang rupiah asli dan palsu,” tambahnya.
Tak berhenti di Pasar Pandan Sari, Bank Indonesia juga akan melakukan sosialisasi keaslian uang palsu di pasar-pasar tradisional lain di Balikpapan. Mawardi juga mengatakan Bank Indonesia juga akan merambah wilayah sosialisasi ke terminal dan pelabuhan.
Selain melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan peredaran uang palsu, Bank Indonesia juga memberikan bantuan berupa alat screening ultra violet yang digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda rahasia pada uang kertas asli.
“Ksmi beri bantuan kepada mereka. Untuk melihat tanda-tanda rahasia di uang asli. Di sini kami sudah serahkan kepada UPT di semua pasar di Balikpapan,” tukas Mawardi.