Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba 2 Bank Syariah Terbesar Terkoreksi

Dua bank syariah terbesar di Tanah Air, Bank Mandiri Syariah dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, membukukan perlambatan pertumbuhan laba. Apa penyebabnya?

Bisnis.com, JAKARTA--Dua bank syariah terbesar di Tanah Air, Bank Mandiri Syariah dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, membukukan perlambatan pertumbuhan laba.

Perlambatan ekonomi, pemburukan kualitas kredit, dan peningkatan biaya bagi hasil menjadi pemicu perlambatan laba.

PT Bank Syariah Mandiri pada kuartal III/2014 meraih laba sebesar Rp276,65 miliar terkoreksi 41,74% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp474,92 miliar.

Direktur Keuangan BSM Agus Dwi Handaya mengatakan penurunan laba terjadi karena perlambatan ekonomi makro dan peningkatan biaya bagi hasil.

"Hal itu sejalan dengan peningkatan penghimpunan dana, sementara pembiayaan relatif melambat," ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/11/2014).

Adapun, hingga kuartal III/2014, anak usaha Bank Mandiri itu mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp57,57 triliun atau tumbuh sebesar 6,31% dibandingkan dengan posisi September 2013 yang sebesar Rp54,45 triliun.

Setali tiga uang, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga membukukan penurunan laba. Laporan keuangan perseroan pada kuartal III/2014 mencatat perseroan membukukan laba Rp30,34 miliar atau terkoreksi cukup dalam dari realisasi kuartal III/2013 sebesar Rp289,90 miliar.

Direktur Keuangan Bank Muamalat Hendiarto mengatakan dua faktor penyebab pencapaian laba meleset dari target ialah peningkatan biaya dana dan perlambatan pembiayaan yang terjadi untuk beberapa sektor. Hal itu juga mempengaruhi kualitas kredit.

“Biaya dana kami naik kalau sekitar Rp375 miliar. Ini sejalan dengan peningkatan DPK dan tingkat bagi hasil [suku bunga] bank. Bank besar saja bisa sampai 11% untuk deposito sehingga kami tentunya harus bersaing,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper