Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Cicil dan Gadai Emas BSI (BRIS) Makin Berkilau, Naik 92,52% per Mei 2025

BSI (BRIS) melaporkan pertumbuhan bisnis cicil emas dan gadai emas sebesar 92,52% secara tahunan (year-on-year/YoY) per Mei 2025.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan pertumbuhan bisnis cicil emas dan gadai emas sebesar 92,52% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp16,43 triliun per Mei 2025.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna memerinci bahwa komponen cicil emas BSI naik 175,13% YoY menjadi Rp8,89 triliun, sementara gadai emas juga meningkat 42,18% YoY ke angka Rp7,54 triliun.

“Sedangkan BSI Emas melalui Byond by BSI mencapai Rp1,11 triliun atau tumbuh 21,55%,” kata Anton dalam keterangannya, Kamis (10/7/2025).

Menurutnya, peningkatan tersebut terjadi seiring tren masyarakat yang mulai membeli emas sebagai salah satu pilihan investasi untuk kebutuhan masa mendatang.

Selain itu, harga logam mulia itu juga disebutnya meningkat signifikan 24,8% sepanjang tahun berjalan, tecermin dari emas keluaran Antam yang dibanderol Rp1.902.000 per gram pada hari ini.

Anton lantas menjelaskan bahwa perseroan belum lama ini menggelar menggelar BSI International Expo 2025 sebagai salah satu upaya meningkatkan literasi masyarakat untuk memiliki emas. 

Dalam pergelaran yang berlangsung pada 26-29 Juni 2025 itu, antusiasme masyarakat untuk cicil emas mencapai Rp11,2 miliar dan BSI Emas mencapai Rp6,2 miliar.

“Untuk itu, perseroan akan terus menyasar segmen potensial produk emas, salah satunya adalah nasabah pegawai berpenghasilan tetap khususnya yang menerima pembayaran gaji melalui rekening BSI,” tuturnya.

Sebelumnya, BSI juga mencatat bahwa pendapatan dari bisnis emas turut menopang peningkatan pendapatan berbasis komisi alias fee based income (FBI) perseroan pada kuartal I/2025 lalu.

Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyastika Ananta menjelaskan bahwa secara keseluruhan, pendapatan komisi BSI meningkat sebesar 39,3% menjadi Rp1,7 triliun. Komposisi rasio fee based juga naik dari 16,91% YoY menjadi 20,35% per Maret 2025. 

“Ini turut menopang laba bersih perseroan tumbuh 10% Y menjadi Rp1,88 triliun pada kuartal I/2025,” katanya pada Selasa (30/4/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper