Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak sebesar Rp2.000 per 18 November turut mengerek harga kebutuhan. Tak ayal, beban hidup masyarakat pun kian meningkat. Namun hal tersebut harus dapat diatasi.
Assistant Vice President Sales Support Head PT Prudential Life Assurance I Nyoman Widya Kusuma menuturkan salah satu cara ialah dengan lebih bijak mengatur dan mengelola keuangan. Termasuk, harus lebih disiplin dalam membelanjakan pendanaan dan membedakan antara kebutuhan atau sekadar keinginan.
“Misalnya ada keluarga muda, di akhir minggu biasanya mereka jalan-jalan keluar. Ini bisa di review lagi yang biasanya 1 bulan 4 kali, bisa dikurangi menjadi hanya dua kali,” ujarnya, Rabu (19/11/2014).
Namun, sering kali meski sudah mengelola keuangan secara ketat dan efisien, akan ada di titik tertentu pengeluaran tidak bisa direm karena besarnya kebutuhan.
Untuk itu, tidak ada cara lain selain menambah sumber pemasukan agar tetap bisa bertahan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk itu, antara lain dengan membuka usaha atau melakukan hal produktif lainnya. Kalau bisa, hindari berhutang untuk sesuatu yang sifatnya konsumtif.
“Masyarakat kita potensi konsumsi dalam negerinya besar. Mau usaha apa saja sepanjang dibutuhkan orang, pasti ada saja yang membeli dan itu bisa menjadi sumber pemasukan lainnya,” ujarnya.
Jika sudah memiliki bisnis maka perlu lebih giat lagi menggaet pelanggan sehingga dapat meningkatkan omzet. Misalnya saja dengan menambah varia produk, meninggaktan layanan, hingga memperluas jalur distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
