Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Awas, Investasi Bodong Bidik Kelas Bawah

Bisnis investasi bodong yang memberikan harapan tinggi telah menyasar ke masyarakat kelas bawah yang berpenghasilan rendah, kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto Farid Faletehan.

Bisnis.com, PURBALINGGA -  Bisnis investasi bodong yang memberikan harapan tinggi telah menyasar ke masyarakat kelas bawah yang berpenghasilan rendah, kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto Farid Faletehan.

"Salah satu korbannya seorang tukang becak di Banjarnegara," katanya saat kegiatan "Grebeg Pasar", di Pasar Segamas, Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (30/11/2014).

Menurut dia, tukang becak tersebut ditawari seseorang untuk berinvestasi sebesar Rp1 juta dan dalam dua bulan uangnya akan kembali sebesar Rp2 juta.

Oleh karena tertarik, kata dia, tukang becak itu akhirnya ikut investasi sebesar Rp1 juta.

"Dalam dua bulan, uangnya memang kembali sebesar Rp2 juta. Oleh karena yakin, dia kembali berinvestasi sebesar Rp4 juta hingga akhirnya dapat pengembalian Rp8 juta," katanya.

Setelah mendapat pengembalian yang cukup besar, kata dia, tukang becak itu semakin yakin sehingga yang bersangkutan mengajak teman-teman dan saudara-saudaranya untuk mengumpulkan uang hingga Rp70 juta.

Akan tetapi setelah Rp70 juta dikumpulkan, lanjut dia, tidak ada pengembalian dari investasi tersebut dan uangnya tidak kembali.

"Sekarang dia stres. Waktu kami sosialisasi di Cilacap, ternyata hal itu juga ada. Jadi, kita diiming-imingi investasi dengan bunga yang tinggi namun dalam waktu singkat uang itu hangus," katanya.

Selain itu, kata dia, sekarang muncul investasi dengan biaya murah yang menggunakan unsur agama di antaranya umrah yang menggunakan sistem "multi level marketing" (MLM).

Dalam hal ini, lanjut dia, sistem tersebut menyasar ke masyarakat untuk menawarkan umrah hanya dengan membayar biaya sebesar Rp3 juta-Rp5 juta.

Setelah membayar Rp5 juta, masyarakat yang telah menjadi peserta diminta untuk mencari 10 orang di bawahnya.

Menurut dia, korban investasi bodong berkedok umrah itu sudah cukup banyak.

"Kami dari OJK tidak bisa melarang atau mencabut izin usaha itu karena bukan OJK yang mengeluarkan. Oleh karena itu, kami imbau kalau mau umrah atau naik haji, jangan pakai sistem seperti itu, silakan tabung uang di perbankan," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Farid mengatakan bahwa investasi dengan bunga tinggi, umrah dengan sistem investasi, maupun valuta asing (valas) telah banyak menelan korban.

Menurut dia, beberapa kasus investasi bodong telah banyak terjadi di wilayah kerja OJK Purwokerto yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.

"Kasus valas yang paling banyak di Cilacap. Kalau penipuan dengan margin tinggi, memang banyak masyarakat yang menjadi korbannya tetapi mereka tidak melapor," katanya.

Oleh karena kasus investasi bodong tersebut telah marak terjadi di wilayah eks Keresidenan Banyumas, kata dia, OJK Purwokerto terus meningkatkan kegiatan sosialisasi agar masyarakat lebih waspada dan tidak tergiur iming-iming investasi dengan harapan tinggi.


 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper