Bisnis.com, JAKARTA— Kendati sejumlah perusahaan asuransi gencar mendulang pendapatan premi melalui kerja sama dengan perbankan (bancassurance), PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) tetap fokus membesarkan bisnisnya melalui agen.
“Saya kira itu sah-sah saja karena setiap perusahaan memiliki strategi masing-masing untuk memperluas bisnisnya,” kata Rinaldi Mudahar, Presiden Direktur Prudential Indonesia di Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Pasalnya, Prudential Indonesia telah memiliki jalur distribusi keagenan yang terhitung cukup kuat dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Bahkan, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah agen asuransi berjumlah 375.000 orang pada kuartal II/2014.
Pada periode yang sama, jumlah agen bersertifikasi yang dimiliki Prudential Indonesia mencapai lebih dari 200.000 orang.
Oleh karena itu, dirinya menilai pihaknya akan lebih memfokuskan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para agennya. Salah satu contohnya adalah Prudential Indonesia mengharuskan para agennya untuk ‘ngantor’ setidaknya seminggu sekali.
“Peraturan yang mengharuskan para agen untuk ngantor itu dilakukan agar mereka lebih disiplin. Selain itu, setiap minggunya, kami selalu mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka,” tambah Rinaldi.
Selain itu, Rinaldi juga menambahkan jalur distribusi melalui agen dinilainya cocok dengan kondisi Indonesia yang merupakan kepulauan. Apalagi, tingkat penetrasi asuransinya tergolong rendah dibandingkan negara tetangga di Asia.
Menurutnya, berdasarkan kondisi Indonesia, agen cukup berperan dalam memberikan pengetahuan yang mendalam dan komprehensif terkait kebutuhan perencanaan keuangan nasabah.
Meskipun bukan jalur distribusi utama, Prudential Indonesia juga memiliki kerja sama dengan setidaknya lima bank, a.l Bank Internatioanl Indonesia (BII).
