Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengungkap strategi untuk menjaga profitabilitas seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuannya alias BI Rate 5,50%.
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan bahwa bank saat ini memprioritaskan strategi defensif untuk menghadapi potensi stagnasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di level 5,50%.
“Dalam situasi saat ini, yang terpenting bagi kami adalah menjaga likuiditas tetap sehat dan berfokus ke peningkatan fee based income,” kata Lani kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025).
Lebih lanjut, Lani menyebutkan bahwa menjaga kualitas aset juga menjadi prioritas agar biaya pencadangan atau CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) dapat ditekan, hal ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas laba.
Dari sisi kinerja, BNGA membukukan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,8 triliun pada kuartal I/2025. Capaian ini naik tipis 7,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dimuat di harian Bisnis Indonesia, Selasa (29/4/2025), kenaikan laba CIMB Niaga didorong oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp6,23 triliun, tumbuh 6,65% dibandingkan kuartal I/2024 sebesar Rp5,84 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, beban bunga tercatat sebesar Rp2,91 triliun, meningkat 13,8% dari Rp2,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih CIMB Niaga tercatat sebesar Rp3,31 triliun hingga akhir Maret 2025.
Meski laba bertumbuh, bank ini tetap mencatat beban pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment loss) sebesar Rp181,5 miliar, turun 55,5% dibandingkan Rp408,38 miliar pada kuartal I/2024.
Dari sisi penyaluran kredit, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan sebesar 2% menjadi Rp171,07 triliun hingga kuartal I/2025. Marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) tercatat 3,99%, turun dari 4,3% pada periode sebelumnya.
Adapun rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) tercatat 89,28%, meningkat dari sebelumnya 84,21%. Total aset CIMB Niaga hingga kuartal I/2025 tercatat sebesar Rp370,9 triliun, naik 2,99% dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp360,2 triliun.