Bisnis.com, JAKARTA—Total klaim asuransi yang harus dibayarkan sejumlah perusahaan asuransi atas risiko dari kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 diprediksi mencapai Rp700 Miliar.
Angka tersebut merupakan akumulasi dari klaim untuk rangka pesawat, klaim korban meninggal dunia, dan klaim asuransi perjalanan yang sifatnya optional. Direktur Ritel dan Operasi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Sahata L. Tobing memperkirakan klaim yang akan dibayarkan untuk rangka pesawat Air Asia senilai US$ 36-50 juta.
“Untuk rangka pesawat, kami belum mendapat angka yang pasti, tapi kisarannya antara US$36-50 juta,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/1). Adapun perusahaan asuransi yang menanggung ganti rugi tersebut ialah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang melakukan koasuransi dengan PT Asuransi Sinar Mas (ASM).
Besaran klaim yang sudah pasti adalah santunan bagi penumpang yang meninggal dunia berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 77/2011 tentang Tanggung Jawab Angkutan Udara.
Mengacu pada pasal 3 Permenhub tersebut, jumlah ganti rugi terhadap penumpang yang meninggal dunia di dalam pesawat udara akibat kecelakaan adalah senilai Rp1,25 miliar per penumpang. Jasindo dan ASM juga bertanggung jawab membayarkan klaim tersebut.
Pembayaran klaim asuransi Air Asia ini tentu melibatkan reasuransi. Adapun Allianz Global Corporate & Specialty UK (AGCS) yang menjadi reasurandur utama.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani memaparkan, beberapa penumpang Air Asia yang naas tersebut juga membeli asuransi perjalanan. Asuransi perjalanan itu berupa pilihan yang bisa diklik calon penumpang saat membeli tiket Air Asia melalui situs resminya.
Dalam hal penyediaan asuransi perjalanan tambahan, Air Asia bekerja sama dengan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (Dayin Mitra). Firdaus menjelaskan, dari total 155 penumpang Air Asia QZ8501, 25 di antaranya membeli asuransi perjalanan.
Dia merincikan, dari 25 penumpang yang membeli asuransi perjalanan, sebanyak 10 penumpang membeli asuransi dengan jenis polis one way dengan besaran klaim Rp750 juta per orang. Sedangkan sisanya memegang polis return dengan nilai klaim Rp315 juta.
